Jumat 30 Aug 2019 11:00 WIB

Universitas Al-Mustansiriyah Dihantam Invasi Mongol dan AS

Universitas Al-Mustansiriyah dibangun Khalifah Al-Muntansir Billah (1226 M - 1242 M)

Bekas istana Daulah Abbasiyah di Baghdad, Irak.
Foto: flickr.com
Bekas istana Daulah Abbasiyah di Baghdad, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada awalnya, universitas ini didirikan Khalifah Al-Mustansir untuk mempromosikan Islam Sunni ketika Baghdad menjadi pusat kekhalifahan terbesar di dunia. Keberadaan universitas ini tentu sangat penting, karena mampu melahirkan para ilmuwan dan intelektual terkemuka di zamannya. Seiring berkembangnya waktu, universitas ini juga mengajarkan studi zoologi dan linguistik.

Gedung dan bangunan Universitas Al-Mustansiriah terkenal dengan keindahannya. Terletak di tepi kiri Sungai Tigris, perguruan tinggi ini juga sempat menjadi korban keganasan invasi bangsa Mongol yang dipimpin Khulagu Khan.

Baca Juga

Hingga kini, bangunan aslinya masih tetap ada dan sempat direstorasi. Bekas bangunannya masih menjadi daya tarik kota Baghdad yang letaknya dekat Museum Baghdad, Jalan Mutanabbi, dan Istana Khalifah.

Nama besar perguruan tinggi yang sempat berjaya di abad ke-13 M dan sempat mati setelah invasi bangsa Mongol itu pun akhirnya kembali dihidupkan. Pada tahun 1963, para ilmuwan dan intelektual di Baghdad membidani lahirnya kembali perguruan tinggi yang mengambil nama dari sekolah tinggi di masa kejayaan, yakni Universitas Al-Mustansiriyah.

Universitas Al-Mustansiriyah modern memiliki 10 fakultas, dua institut dan empat pusat studi dan kajian. Fakultas yang dimiliki universitas ini antara lain; Fakultas Hukum; Fakultas Ekonomi dan Manajemen; Fakultas Seni; Fakultas Pendidikan; Fakultas Sains; Fakultas Pendidikan Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Politik; Fakultas Pendidikan dasar dan Fakultas Ilmu Kedokteran Gigi.

Bangunan Universitas Al-Mustansiriyah yang indah itu juga sempat dihantam bom saat Tentara Amerika Serikat (AS) menyerbu Baghdad. "Secara akademis, Al-Mustansiriyah merupakan salah satu lembaga yang sangat penting di Irak," tutur Abdul Majid Khoei, seorang ilmuwan Irak dan Sekjen Al-Khoei Foundation.

Universitas Al-Mustansiriyah di era modern itu merupakan bagian dari Universitas Baghdad yang berdiri sejak 1963. "Ilmu hukum dan sastra jurusan favorit di universitas ini," ungkap Khoei.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement