REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 armada Humanity Water Tank diterjunkan guna mengatasi kekeringan yang tengah melanda Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melepas bantuan air tersebut kepada masyarakat, dilakukan shalat Istisqa berjamaah.
Shalat Istisqo ini dilakukan bersama antara Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bersama dengan tim dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat. Ibadah ini merupakan wujud penghambaan diri, berserah dan memohon diturunkan hujan yang bermanfaat.
“Alhamdulillah, saat ini 12 Humanity Water Tank akan berangkat ke 12 titik untuk meringankan masyarakat dalam masalah kesulitan air di kemarau ini. Alhamdulillah, ACT bisa membantu kita dalam mengatasi bencana kekeringan,” ucap Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat, Hengky Kurniawan ketika melepas Humanity Water Tank, dikutip dari situs resmi ACT, Kamis (29/8).
Sebanyak 12 titik yang menjadi target pendistribusian air berada di tiga kecamatan di Bandung Barat. Wilayah ini antara lain; antara lain Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar, dan Kecamatan Cihampelas. Puluhan ribu liter air bersih dibagikan kepada sekitar 15 ribu jiwa di tiga kecamatan itu.
Hengky mengakui bahwa kebutuhan masyarakat kini cukup banyak. Oleh karenanya, ia berharap ACT bersama dengan BNPB dan para aparat terus membersamai mereka dalam menghadapi kekeringan ini.
Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT, Chandra menyatakan pihaknya siap untuk selalu bersinergi dengan instansi terkait guna membersamai masyarakat Bandung Barat untuk menghadapi kekeringan ini. “MRI-ACT Insyaallah siap bersinergi dengan pemerintah atau dinas terkait dalam membantu kebutuhan masyarakat dalam penanggulangan bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Bandung Barat khususnya juga indonesia pada umumnya,” ujar Chandra.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat , Duddy Prabowo mengungkapkan berdasarkan prediksi BMKG, puncak kemarau akan terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Pihak pemerintah dalam hal ini juga telah menetapkan status darurat kekeringan di Bandung Barat. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menggunakan air sebijaksana mungkin.
“Harapannya turun hujan dan masyarakat bisa menghemat air. Ini karena air bukan untuk industri dan pertanian, tapi diprioritaskan rumah tangga," kata Duddy.
Dalam distribusi tersebut, tidak hanya melibatkan ACT dan BPBD. Beberapa komunitas juga ikut bergotong royong menyelesaikan permasalahan di Kabupaten Bandung Barat ini. Di antaranya yakni Komunitas Informasi Citarum, LSM JEMBAR, Radio Antar Penduduk Indonesia dan Pasiter Pusdiklatpassus Batujajar.