REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mendorong agar kader-kadernya dapat lebih banyak lagi berperan di berbagai lini sehingga menopang kemajuan Indonesia.
"Kader harus semakin berdiaspora di berbagai lini," kata Haedar di Jakarta, Rabu (28/8) malam.
Untuk itu, Haedar mengajak kader Muhammadiyah, termasuk golongan angkatan muda, untuk memperkuat dan memobilisasi potensi yang ada. Muhammadiyah tidak pernah kekurangan sumber daya manusia yang dapat berperan bagi bangsa.
Untuk itu, dia mengatakan segala potensi baik dari Muhammadiyah harus dikapitalisasi bagi persyarikatan dan bangsa.
Terkait perhelatan Muktamar Muhammadiyah yang sudah dekat, Haedar mengajak internal persyarikatan tidak terbelah oleh isu-isu akumulasi pilpres dan faktor lain.
Muktamar Ke-48 Muhammadiyah sendiri diputuskan akan dilaksanakan pada 1-5 Juli 2020 di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Sementara itu, Haedar menegaskan Indonesia sebagai darul ahdi wa syahadah. Darul ahdi artinya negara tempat melakukan konsensus nasional. Nusantara yang terdiri dari kemajemukan bangsa, golongan, daerah, kekuatan politik sepakat untuk mendirikan Indonesia.
Sementara darul syahadah yaitu negara tempat masyarakatnya mengisi kemerdekaan dengan berbagai aktivitas sehingga seluruh elemen bangsa maju, makmur, adil, dan bermartabat.