REPUBLIKA.CO.ID, OLEH: Abdillah
Islam adalah agama rahmat. Kehadirannya menghapuskan segala sekat perbedaan dan permusuhan. Kemunculannya membawa angin segar bagi manusia yang berada dalam belenggu penderitaan. Islam datang untuk melawan berbagai bentuk diskriminasi dan rasis yang subur pada masa Jahiliyah.
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi persamaan hak di atas berbagai bentuk perbedaan, baik berbeda suku, agama, maupun warna kulit. Perbedaan adalah anugerah yang seharusnya tidak menjadi masalah.
Keberagaman adalah sebuah takdir dalam kehidupan yang telah Allah berikan. Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman, "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda bagi orang yang mengetahui." (QS ar-Rum: 22).
Dari ayat tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa perbedaan ras, suku, bahasa, dan warna kulit adalah sebuah keniscayaan. Dalam pluralitas ada banyak misteri yang harus kita syukuri dan menerimanya sepenuh hati.
Seorang yang beriman mestinya menyadari dalam keberagaman ada tandatanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Atas dasar ini, tidak ada hak bagi seorang Muslim menghina manusia lain berdasarkan latar belakang suku dan warna kulitnya.
Kita harus meyakini, manusia adalah ciptaan Allah dalam bentuk yang paling sempurna. Oleh karena itu, kewajiban kita adalah selalu adil, tole ran, penuh hormat, berbelas kasih, dan damai dengan semua orang. Demikian pula seorang Muslim harus menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia tanpa melihat latar belakang mereka. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sayangilah penduduk bumi, maka kalian akan disayangi oleh penduduk langit."(HR Ahmad dan ditashih oleh Al-Hakim).
Rasulullah SAW mengkritisi semua perbuatan buruk masyarakat Jahiliyah yang memerlakukan orang lain berdasarkan ras dan warna kulit. Nabi memberikan perhatian kepada orang Arab dalam khutbah di saat haji wada'. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai sekalian manusia! Rab kalian satu, dan ayah kalian satu (Nabi Adam). Ingatlah tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non-Arab, dan bagi orang non-Arab atas orang Arab, tidak ada keutamaan bagi orang berkulit putih atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit putih kecuali dengan ketakwaan."
Dalam khutbah ini, Rasulullah mengingatkan Muslim untuk menghilangkan penyakit rasisme dan rasialisme. Dan juga mengajarkan bahwa kemuliaan seseorang tidak dilihat dari latar belakang suku atau warna kulit tertentu, melainkan dari ketakwaannya. Perkataan Rasulullah SAW ini sesuai dengan firman Allah SWT, "Wahai manusia! Sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Mahamengetahui, Mahateliti." (QS al-Hujurat: 13).