REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Benteng ini dibangun pada tahun 1890 oleh pendiri Uni Emirate Arab (UEA) Syekh Zayed bin Sulthan an-Nahyan. Bangunan itu merupakan benteng terbesar dan tertua di UEA.
Lokasinya berada di sekitar al-Jahili Oasis. Fungsinya melindungi para petani kelapa sawit. Dulu juga dimanfaatkan untuk melindungi jalur gunung dan menjaga perdamaian antarsuku.
Sejarawan mengabadikan kompleks pertahanan tadi dalam sejumlah catatan. Contohnya, Percy Cox, menulis tentang al-Jahili dalam memoarnya saat mengunjungi al-Ain pada 1905. Pada 1906, JG Lorimer menyebutkan, benteng itu dibangun untuk memberi manfaat yang besar untuk masyarakat setempat.
Konstruksinya berada di tempat strategis, yaitu di bagian selatan kota alAin dekat dengan Museum Kastil al-Ain, Abu Dhabi. Di dekatnya ada sumber air dan lahan pertanian yang subur.
Awalnya, dibangun sebagai kediam an musim panas penguasa dan keluarga. Bahkan, benteng ini pernah digunakan oleh pasukan Inggris selama awal 1950-an.
Bentuknya persegi dan memiliki panjang 35 meter dan tinggi 8 meter. Ada hias an dan balkon segitiga di bagian atas. Di dalamnya terdapat tiga menara pe ngawas. Yang berbentuk bulat me miliki diameter 5 meter dan tinggi 14 meter.
Menara pengawal persegi panjang memiliki lebar dan panjang masing-masing empat meter dan tujuh meter, dan tinggi 14 meter. Menara persegi panjang dianggap lebih kuat sebagai pertahanan.