Jumat 23 Aug 2019 21:49 WIB

Membuka Pintu Rizki dengan Usaha Gunting Rambut dan Warkop

Empat bulan lalu, Rumah Zakat membantu Muji membuka usaha potong rambut.

Pak Muji menyulap tempat cukur menjadi warung kopi.
Foto: rumah zakat
Pak Muji menyulap tempat cukur menjadi warung kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUBU RAYA -- Pak Muji dan Beni menyulap tempat usahanya menjadi warkop (warungkopi) untuk menarik pelanggan lebih banyak. Sebelumnya, empat bulan lalu, Pak Muji dan Beni mendapatkan bantuan modal dari Rumah Zakat untuk menjalankan usaha potong rambut,

"Maaf Mas Igo, duduk dula ya. Saya lagi guntingin orang" itulah kalimat jawaban dari salam yang diucapkan fasilitator Rumah Zakat Igo ketika datang untuk melakukan monitoring usaha potong rambut yang dijalankan Pak Mujiyanto. 

Muji nampak sibuk melayani tamunya yang datang untuk gunting rambut. Sering ia membagikan pengalaman serunya melayani pelanggan.

Pernah suatu malam, ketika ia sedang melakukan pekerjaanya menggunting rambut tiba tiba listrik mati. Orang yang sedang digunting rambutnya terpaksa diminta untuk datang keesokan paginya dengan alasan agar hasil guntingannya tetap rapi dan tidak berantakan jika harus mengguntng rambut di dalam gelap. Pak Muji tertawa sendiri dengan kisah yang berusan diceritakannya.

photo
Pak Muji menyulap tempat cukur menjadi warung kopi.

Kisah suka cita yang diceritakan Pak Muji tentu berbeda dengan situasi empat bulan yang lalu. Muji datang mengeluh ketika menceritakan hasil panen sayurannya tak seberapa untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Di sisi lain, Muji sering diminta orang-orang untuk menggunting rambut. Namun karena alat cukur yang sering rusak membuat ia harus memutar akal untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Rumah Zakat telah setahun lebih menjalankan program pemberdyaan di Desa Mega Blora,  Kabupaten Kubu Raya. Dari cerita petani dan peternak yang telah menjalankan program pemberdayaan dari Rumah Zakat, Pak Muji memberanikan diri menceritakan kesulitannya kepada fasilitator Rumah Zakat.

Rumah Zakat lantas memberikan bantuan berupa mesin cukur rambut yang baru dan perkakas lainnya seperti gunting, sisir, cermin, kap, kursi. Dengan rata-rata sepuluh pengunjung yang datang  hampir setiap hari, dengan tarif Rp 10.000 sekali gunting, kini Pak Muji optimis untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.

Supaya lebih betah, Pak Muji menambah beberapa meja dan kursi untuk dijadikan warung kopi (warkop) lengkap dengan fasilitas Wifi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement