Selasa 20 Aug 2019 13:04 WIB

Majelis Tabligh Muhammadiyah Tanggapi Pelaporan Terhadap UAS

Muhammadiyah menyampaikan tanggapan tentang upaya pelaporan UAS ke polisi.

Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto:

Teringat Pidato Tokoh Muhammadiyah

Ustaz Fathur--demikian ia akrab disapa--lantas mengemukakan contoh dakwah seorang tokoh dalam sejarah Muhammadiyah: KH Ahmad Azhar Basyir MA. Dia merupakan ketua PP Muhammadiyah periode 1990-1995. Pada 1969, Kiai Azhar Basyir diketahui menyampaikan kuliah tentang Muhammadiyah di Akademi Kateketik Katolik Yogyakarta.

Ustaz Fathur meneruskan kisahnya:

Secara tulus Kyai Azhar Basyir menyampaikan ucapan terima kasih, bahkan merasa mendapat kehormatan dengan undangan dari Institusi Katolik tersebut.

Ketika itu, Kyai Azhar Basyir menyampaikan ceramah dengan judul, “Mengapa Muhammadijah berjuang menegakkan tauhid jang murni?”

Kata Sang Kyai, “Karena Muhammadiyah yakin benar-benar, dan ini adalah keyakinan seluruh umat Islam, bahwa tauhid jang murni adalah ajaran Allah sendiri. Segala ajaran jang bertendensi menanamkan kepercayaan 'Tuhan berbilang' bertentangan dengan ajaran Allah. Dan oleh karena keyakinan 'Tuhan berbilang' itu menyinggung keesaan Tuhan yang mutlak, maka keyakinan 'Tuhan berbilang' itu benar-benar dimurkai Allah. Tauhid murni mengajarkan keesaan Tuhan secara mutlak. Kepercayaan bahwa sesuatu atau seseorang selain Allah mempunjai sifat ke-Tuhanan, disebut 'syirik.' Syirik adalah perbuatan dosa terbesar yang tidak diampuni Allah.”

photo
KH Ahmad Azhar Basyir

Apakah lantas Kiai Azhar Basyir dianggap menista ajaran Katolik? Tentu tidak. Sebab, pidato tersebut tidak dapat dipisahkan dari konteks; baik konteks peristiwa atau lingkungan di mana beliau diminta untuk memberi kuliah tentang Muhammadiyah. Konteks internal pembicara yang tak dapat dipisahkan dari suasana batin maupun keyakinan agamanya (tauhid murni).

Sebab, beliau (KH Ahmad Azhar Basyir--Red) tak hendak tampil dengan wajah ganda. Beliau menerangkan tauhid yang autentik, dan tak bermaksud menista keyakinan saudara-saudara kita yang beragama Katolik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement