Selasa 20 Aug 2019 11:33 WIB

MUI dan Baznas Jambi akan Bangun Alquran Centre

Alquran Centre akan diisi santri penghafal Alquran dari Tanjabtim gratis.

Seorang santri rumah tahfizh di Yogyakarta sedang membaca Alquran.
Foto: Dok PPPA
Seorang santri rumah tahfizh di Yogyakarta sedang membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) KH As'ad Arsyad menyebutkan akan bersinergi dengan Baznas membangun pusat pendidikan Alquran atau Alquran Centre di Kualatungkal Kabupaten Tanjabbar.

"Ya rencananya akan dibangun Alquran Centre di Muarasabak ini," kata KH As'ad di Muarasabak, Selasa (20/8).

Baca Juga

Menurut dia, rencana tersebut akan direalisasikan pada 2020. Namun, ia tidak mengatakan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pusat pendidikan Alquran Center tersebut. Kelengkapan fasilitas lainnya akan dilakukan secara bertahap.

"Rencananya nanti fasilitas ini akan diisi para santri penghafal Alquran dari seluruh kecamatan di Tanjabtim, semuanya tanpa biaya dari peserta atau gratis," katanya.

Program itu akan disinergikan dengan program satu desa satu penghafal Alquran yang nantinya mereka akan menjadi imam masjid di desa masing-masing. "Bagi MUI target ini adalah untuk mencetak da'i atau imam mesjid jami di desa, selain itu bagi LPTQ mungkin untuk menyiapkan qari dan qariah. Semuanya akan disinergikan," katanya.

Terkait lahan untuk Alquran Center, menurut dia sudah disiapkan tidak jauh dari Kompleks Pemkab Tanjabtim di Bukit Menderang Muarasabak. Alquran Center merupakan harapan dan cita-cita masyarakat Tanjabtim. Hal itu akan disinergikan dengan tingginya potensi zakat dan shadaqah di daerah itu.

Selain program Alquran Center, Baznas Tanjabtim juga akan menggandeng pensiunan di daerah itu untuk mendapatkan pendampingan purnatugas melalui program dan bantuan Baznas. Menurut As'ad, potensi tersebut cukup besar dan bisa menjadi salah satu program yang efektif disamping sejumlah program lainnya yang telah digulirkan Baznas bagi masyarakat di daerah itu.

"Selama ini banyak program yang telah difasilitasi, selain bea siswa dan bedah rumah bagi warga kurang mampu, ke depan juga akan disinergikan dengan pemberdayaan pensiunan. Mereka harus dipastikan mendapatkan kehidupan pascatugas, " kata KH As'ad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement