Senin 19 Aug 2019 13:57 WIB

Ricuh Papua, MUI Imbau Masyarakat tak Terprovokasi

MUI meminta semua pihak menahan diri dan tak terprovokasi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Sekjen MUI Anwar Abbas (kiri).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen MUI Anwar Abbas (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyesalkan terjadinya tindak kekerasan yang berbau SARA di Surabaya, Malang, dan Papua. 

Anwar mengatakan, tindakan berbau SARA akan sangat mengganggu ketenteraman dan rasa kebersamaan di kalangan anak bangsa. 

Baca Juga

Dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya telah memicu aksi protes yang digelar di beberapa kota di Papua dan Papua Barat. Aksi di Manokwari, Papua Barat, diwarnai kericuhan.  

"Kita harus sadar dan menyadari bahwa Indonesia yang kita cintai ini adalah milik kita bersama yang harus kita jaga dan pelihara bersama," kata Anwar, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (19/8).  

Untuk itu, dia mengatakan, MUI mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mampu mengendalikan diri serta tidak terprovokasi isu-isu yang bermacam-macam. 

Hal demikian agar suasana tetap tenang dan damai, serta terjaga dan tidak kian keruh. Selain itu, MUI juga mengimbau kepada pihak aparat keamanan dan penegak hukum agar bekerja secara profesional. "Sehingga masalah yang kita hadapi dapat kita atasi dengan baik," tambahnya. 

Di sisi lain, Polda Jawa Timur berjanji akan melakukan penyelidikan terkait dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Penyelidikan untuk mencari tahu ada atau tidaknya organisasi kepemudaan (OKP) di Jawa Timur yang melakukan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement