Ahad 18 Aug 2019 09:45 WIB

Menteri Agama Memohon Maaf Karena Hal Ini

Saat melepas kepulangan jamaah haji, Menteri Agama menyampaikan pesan-pesan

Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin (berbaju dan peci hitam) saat berdoa untuk keselamatan jamaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air, Sabtu (17/8).
Foto: Muhammad Hafil
Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin (berbaju dan peci hitam) saat berdoa untuk keselamatan jamaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air, Sabtu (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dimulai setidaknya sejak Jumat (16/8) lalu. Kloter 01 Embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS 01) telah dilepas Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pada hari itu, pukul 23.30 waktu Arab Saudi (WAS).

Sebanyak 410 jemaah asal Kabupaten Bogor ini dijadwalkan terbang ke Tanah Air dengan Saudi Airlines pukul 08.15 WAS.

Baca Juga

"Selaku amirul hajj, atas nama seluruh petugas haji, kami memohon maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia. Kami masih jauh sempurna. Banyak kelemahan dan kekurangan kami dalam mengurus hampir 214 ribu jemaah di negeri orang yang tradisi, budaya, dan cuacanya berbeda," tutur Menag di Misfalah-Makkah, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag yang diakses Republika, Ahad (18/8).

"Kami sadari keterbatasan kami. Kalau ada yang merasa tidak puas, kami mohon maaf," sambungnya.

Menurut Menag, layanan, bimbingan, dan fasilitas yang telah diterima jemaah selama di Saudi adalah hal maksimal yang bisa diberikan. Jika ada kekurangan, agar dimaafkan.

Sejumlah peningkatan layanan diberikan oleh pemerintah dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Selama di Makkah misalnya, jemaah mendapat layanan katering sebanyak 40 kali. Menu katering dilengkapi dengan masakan khas daerah seiring dengan pemberlakuan penempatan hotel jemaah dengan sistem zonasi.

Transportasi bus shalawat kini juga melayani seluruh jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram. Peningkatan layanan juga terjadi di Arafah. Tenda tempat wukuf jemaah haji Indonesia dilengkapi pendingin ruangan (AC).

"Tinggalkan kekurangan kami di sini. Jangan dibawa ke Tanah Air. Dan, tetap jaga hubungan silaturahim," pesan Menag.

sumber : Kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement