REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi massa Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) diketahui melapor ke Kepolisian Daerah (Polda) NTT pada hari ini, Sabtu (17/8). Ormas itu menuding, Ustaz Abdul Somad (UAS) diduga telah menistakan simbol-simbol agama Katolik dan Kristen, semisal salib dan patung. Dugaan itu mereka dasarkan pada potongan video yang marak beredar di internet.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes (Pol) Jules Abraham Abast memberi penjelasan. Menurut dia, sampai saat ini belum ada laporan yang dibuat ormas tersebut mengenai konten video dakwah UAS yang viral di media sosial. Bahkan, dia membantah pelaporan demikian.
"Isu pelaporan terhadap UAS itu tidak benar. Karena dari Brigade Meo tidak membuat laporan polisi terkait UAS atau hal lainnya sampai saat ini. Tidak ada laporan polisi, baik di SPKP maupun Reskrimsus Polda NTT," ujar Kombes Pol Jules saat dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Sabtu (17/8).
Namun demikian, ia membenarkan soal kedatangan sejumlah orang yang mengatasnamakan diri dari Brigade Meo ke Polda NTT pada sore tadi, hari ini, Sabtu (17/8). Bagaimanapun, lanjut Jules, mereka ini hanya sebatas konsultasi dengan sejumlah penyidik di Polda NTT.
Lantas, mereka diarahkan kepada penyidik Reskrimsus. Oleh pihak Reskrimsus Polda NTT, tutur Jules, mereka disarankan untuk datang kembali pada Senin (19/8) esok untuk membuat laporan terkait apa yang ingin dilaporkan.
"Yang dikonsultasikan mereka adalah video yang ditunjukan ke penyidik. Disarankan Senin datang kembali. Kita lihat apa mereka Senin datang kembali dan melaporkan bukti yang cukup," tambahnya.