Kamis 15 Aug 2019 17:28 WIB

Seruan SARA Zakir Naik Picu Kemarahan Warga Malaysia

Zakir Naik menyerukan seruan SARA yang memicu kontroversi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Penceramah asal India, Zakir Naik.
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Penceramah asal India, Zakir Naik.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Kedatangan Zakir Naik memicu kemarahan warga Malaysia setelah ceramahnya yang menyarankan pengusiran etnis Tionghoa. Sejumlah kabinet negara jiran itu bahkan mendukung upaya pengusiran dan pembatalan pengadaan rumah tinggal permanen Zakir Naik di Malaysia.  

Zakir Naik diketahui telah diberikan izin tinggal permanen di Malaysia oleh Pemerintah, mengingat dai asal India itu telah tinggal di negara jiran selama tiga tahun terakhir. Namun karena kontroversinya ini, izin tinggal itu dikabarkan akan ditinjau ulang Pemerintah Malaysia.  

Baca Juga

Dia mengatakan, Zakir sempat memunculkan protes publik atas komentarnya belum lama ini ini bahwa umat Hindu di negara Asia Tenggara memiliki hak 100 kali lebih banyak daripada minoritas Muslim di India. 

Zakir juga membidik komunitas Tionghoa di Malaysia, ketika mereka menyuarakan seruan agar dia meninggalkan negara itu. Zakir membalas seruan mereka dengan mengatakan bahwa etnis minoritas harus pergi terlebih dahulu karena mereka adalah tamu. Karena dari total populasi penduduk Malaysia, Muslim membentuk sekitar 60 persen dari 32 juta penduduknya. Sedangkan sisanya kebanyakan dari etnis China dan India, yang sebagian besar adalah Hindu.   

“Kamu tahu, seseorang memanggilku tamu. Jadi aku berkata, sebelum aku, orang China adalah tamu. Jika kamu ingin tamu baru pergi dulu, minta tamu lama untuk kembali," kata Naik yang dilansir Republika.co.id dari Aljazirah, Kamis (15/8). "Orang Cina tidak dilahirkan di sini, kebanyakan dari mereka. Mungkin generasi baru, ya," kata Naik.  

Akibat ucapannya, Tagar #ZakirNaik menjadi tren ke tiga di Twitter Malaysia. Diskusi tentang ras dan agama yang sebelumnya merupakan masalah sensitif di Malaysia, mulai bermunculan dalam beberapa pekan terakhir.   

Sebagai tanggapan, Zakir menuduh media memutarbalikkan kata-katanya dan salah mengutipnya. "Pujian saya kepada pemerintah Malaysia untuk perlakuan Islam dan adil terhadap minoritas Hindu sedang diputarbalikkan dan salah kutip untuk memenuhi keuntungan politik dan menciptakan keretakan komunal," kata Naik pada Rabu (14/8) kemarin. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement