REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim kini menjadi perhatian dunia internasional serta keseriusan dunia internasional. Menyikapi kondisi tersebut Dompet Dhuafa ikut berpartisipasi bersama beberapa organisasi masyarakat dan gerakan pemerhati lingkungan pada acara "Semangat Hijau Untuk Negeri 2019" merupakan gerakan simultan untuk mewujudkan Pulauku Nol Sampah yang telah menjadi Gerakan Bersama di Kepulauan Seribu. Rabu (14/8).
Manajer Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa, Syamsul Adriansyah, menyebut “masyarakat bukan hanya ditempatkan sebagai pihak yang berhak mendapatkan kualitas udara yang baik dan sehat namun juga masyarakat adalah pihak yang ikut berperan bertanggung jawab dalam memastikan kualitas udara tetap baik dan tidak menimbulkan resiko bagi kesehatan. Keberadaan pohon mangrove dinilai bukan hanya sebagai ekosistem alam. Namun juga sebagai unsur penggerak ekonomi pesisir. Dengan adanya mangrove, maka ekosistem pesisir laut akan semakin ramai. Nelayan tidak perlu berlayar lebih jauh untuk mencari ikan. Hutan mangrove juga menyimpan potensi wisata”
Sebagai salah satu destinasi wisata, pendekatan penempatan dan desain harus menarik, oleh karena itu komposter yang ada penting untuk di-“up grade” penampakannya sehingga di satu sisi dapat mencapai target pengurangan sampah dari sumber sebanyak 20%, dapat menjadi media edukasi bagi warga, namun di sisi lain juga dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung. Bentuk up grade komposternya adalah dengan membuat lomba lukis komposter sesuai dengan tema-tema yang mendukung Gerakan Sadar Wisata. Komposter Komunal Berbasis Dasa Wisma untuk pertama kalinya akan diterapkan di lokasi model di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.
Menyikapi perubahan iklim yang terjadi menimbulkan komitmen dari Negara-negara untuk bersama-sama menuju tujuan pembangunan nasional atau yang lebih dikenal dengan The Sustainable Development Goals (SDGs) dimana isu climate change menjadi salah satu fokus utama untuk dicapai pada tahun 2030. Melalui Semangat Hijau untuk Negeri dapat Memberikan edukasi konservasi yang dikemas secara menyenangkan dalam bentuk Lomba Melukis Komposter Komunal Berbasis Dasa Wisma Bersih, Hijau, Sehat. Disamping itu Pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan cocok untuk penyerapan dan penyimpanan karbon. Selain melindungi daerah pesisir dari abrasi, tanaman mangrove mampu menyerap emisi yang terlepas dari lautan dan udara.
Maraknya isu polusi udara yang menempati urutan pertama di dunia menjadikan Dompet Dhuafa memandang perlu ikut serta pada acara tersebut. Pasalnya polusi udara sudah menjadi masalah yang kerap kali diperbincangkan. Namun hingga kini belum ada langkah pasti maupun peraturan baku mengenai persoalan tersebut. Penanaman pohon mangrove juga merupakan bagian dari komitmen Dompet Dhuafa terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir. Jenis pohon yang ditanam adalah jenis Mangrove Rhizopora. Tanaman tersebut merupakan tanaman khas pesisir yang kini keberadaannya semakin berkurang akibat aktivitas manusia.