Sabtu 10 Aug 2019 19:00 WIB

Konservasi Lingkungan dalam Pandangan Islam

Dalam ekologi Islam, semua ciptaan di semesta alam ini milik Allah SWT

Ilustrasi budidaya ramah lingkungan di lahan hortikultura
Ilustrasi budidaya ramah lingkungan di lahan hortikultura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Enviromentalis modern bernama  Mawil Y Izzi Deen menegaskan, melestarikan lingkungan sebagai bagian dari ekologi  hukumnya wajib menurut ajaran Islam.

Asisten profesor Universitas King Abdul Aziz University, Jeddah, Saudi Arabia dalam esainya yang berjudul Islamic Environmental Ethics, Law, and Society, menuturkan, konservasi terhadap lingkungan  harus dilakukan,  sebab lingkungan merupakan ciptaan Allah SWT dan semua makhluk yang hidup di dalam lingkungan juga merupakan ciptaan-Nya.

Ajaran Islam mengajarkan  bahwa alam semesta setiap waktu beribadah dan mengagungkan Allah SWT, termasuk dedaunan yang berdzikir. Bahkan di dalam Alquran sendiri tidak ada firman tertentu yang menyebutkan bahwa alam harus mengabdi kepada manusia. Karena alam sebenarnya mengabdi kepada Allah SWT, maka alam tidak boleh dirusak demi kepentingan manusia yang serakah.

Salah seorang limuwan Muslim pada abad pertengahan Ibn Taymiyah pernah menyatakan, "Dalam ayat-ayat Al Qur'an mengingatkan bahwa Allah SWT menciptakan alam untuk alasan yang lebih baik dari pada hanya melayani manusia. Ayat-ayat Al Qur'an juga hanya menerangkan keuntungan yang bisa diperoleh dari alam untuk kepentingan manusia.”

Dalam ekologi Islam, semua ciptaan di semesta alam ini milik Allah SWT dan bukan milik manusia. Sehingga jika ada yang berpikiran bahwa binatang dan tumbuhan diciptakan untuk dimiliki manusia itu tidak benar. Pemikiran bahwa binatang dan tumbuhan itu diciptakan hanya untuk keuntungan manusia semata mendorong terjadinya perusakan alam dan penggunaan hasil-hasil alam tidak sebagai mana mestinya.

Bahkan Islam juga mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada alam baik kepada lingkungan, binatang, dan tumbuhan. Nabi Muhammad saw pernah bersabda siapapun yang berbuat baik kepada alam dengan hati yang tulus akan mendapatkan imbalan berupa pahala.

Sejak zaman Nabi Muhammad, Islam telah mengenalkan konsep hima yaitu sebuah zona tertentu untuk konservasi alam. Di dalam zona proteksi tersebut tidak boleh didirikan bangunan atau untuk membuat ladang. Hima digunakan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan dan satwa liar. Konsep hima hingga saat ini masih digunakan di negara-negara Islam.

Jika lingkungan tidak dijaga bahkan dirusak, maka akan menimbulkan berbagai macam bencana dan penyakit. Saat ini terjadi banjir di mana-mana akibat penebangan liar yang dilakukan para manusia serakah demi kepentingannya sendiri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement