Sabtu 10 Aug 2019 05:30 WIB

Dompet Dhuafa: Penjualan Kurban Lewat Digital Meningkat

Sebanyak 60 persen lebih penjualan hewan kurban Dompet Dhuafa dari e-commerce

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Kurban
Foto: republika
Kurban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergeseran gaya hidup masyarakat ke arah digital semakin terasa. Lewat aplikasi pada ponsel, berbagai kebutuhan pun dapat dipenuhi. 

Menjelang Hari Raya Kurban tahun ini, para penyalur kurban atau Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) turut menawarkan cara mudah berkurban melalui digital. Mereka menggandeng e-commerce serta perusahaan financial technology (fintech) pembayaran demi menarik para pekurban. 

Dompet Dhuafa (DD) menyatakan, bekerja sama dengan e-commerce merupakan pilihan tepat. Pasalnya, sangat membantu penjualan hewan kurban tahun ini."Sejak tahun lalu kami sudah gandeng e-commerce tapi belum masif. Kali ini kami gandeng lebih banyak, pertumbuhan perolehannya pun cukup signifikan," ujar Ketua Tebar Hewan Kurban DD Tri Estriani saat ditemui Republika.co.id di Jakarta, Jumat, (9/8).

Menurutnya, sekarang orang lebih menyukai transaksi lewat digital, terutama kaum milenial. Maka, DD berupaya untuk menyasar pasar tersebut. 

Meski begitu, lembaga kemanusiaan yang menargetkan 30 ribu hewan kurban pada 2019 ini tak sepenuhnya meninggalkan transaksi manual, sebab beberapa gerai pembayaran kurban juga masih disediakan di beberapa lokasi di Indonesia. Hanya saja, Tri tak memungkiri kalau penjualan lewat e-commerce lebih banyak. 

"Sampai hari ini, perolehan kita sudah mencapai perolehan tahun lalu yakni sekitar 15 ribu setara domba dan kambing. Sebanyak 60 persen lebih penjualannya dari e-commerce," tutur Tri. 

Beberapa e-commerce yang digandeng DD meliputi Bukalapak, Tokopedia, Shopee, serta Bibli.com. Untuk berkurban melalui beragam platform digital tersebut, calon pekurban tak perlu datang ke gerai, cukup klik lewat ponsel. 

"Dengan digitalisasi, masyarakat dapat berkurban semudah update status," kata Manager Digital Fundrising DD Muhammad Ihsan.

Ia menjelaskan, dulu di campaign DD ada banner yang mencantumkan harga kambing sekaligus nomor rekening pembayaran, namun cara itu ternyata tak efektif sekaligus menyulitkan konfirmasi ulang ke pekurban. 

Sekarang melalui e-commerce, DD bisa langsung memperbarui kurban kepada para donatur. Hal itu karena, calon pekurban tinggal membuka aplikasi yang dimiliki, memilih hewan kurban yang diinginkan, lalu membayar langsung seperti belanja online biasanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement