Kamis 08 Aug 2019 18:00 WIB

Nabi Daud AS Penemu dan Pengolah Besi Pertama

Nabi Daud dibeei anugerah oleh Allah berupa kemampuannya menundukkan besi.

Bumi
Foto: Nasa
Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebagaimana diterangkan dalam Alquran, Nabi Daud AS adalah seorang nabi yang mempunyai kerajaan. Namun, sebelum Allah menganugerahi sebuah kerajaan padanya, Nabi Daud terlebih dahulu harus berjuang bersama dengan Thalut untuk melawan Jalut serta berperang melawan pasukan lainnya.

Dalam beberapa peperangan itulah, Nabi Daud AS diperintahkan untuk memanfaatkan besi sebagai alat untuk berperang (senjata), seperti pedang, pisau, tombak, panah, atau baju perang. Dalam surah Al-Anbiya ayat 80, diterangkan, ''Dan, Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah ).'

Kemudian, dalam surah Saba' ayat 11, Daud diperintahkan membuat baju perang yang terbuat dari besi. ''(Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya, Aku melihat apa yang kamu kerjakan.''

Secara tegas, ayat tersebut memberikan contoh cara membuat baju perang dari besi Kapan peristiwa itu terjadi? Bagaimana contoh baju besi yang dibuat oleh Nabi Daud AS tersebut?

Dalam buku Atlas Sejarah Nabi dan Rasul karya Sami bin Abdullah al-Magluts, disebutkan bahwa Nabi Daud AS diperkirakan hidup pada tahun 1041-971 SM. Dalam masa itulah, Nabi Daud pernah membuat baju dari besi.

Para ahli tafsir, seperti Al-Qurthubi, mengungkapkan, kata labus dalam surah Al-Anbiya ayat 80 dan Saba ayat 10-11 bermakna baju-baju besi karena dipakai untuk membentengi atau melindungi diri dari serangan musuh-musuh. Alba'su dalam kalimat tersebut, kata al-Qurthubi, bermakna alat peperangan setelah dibuang mudlaf: Aalat ba'sikum.

Pengolah besi pertama

Dalam menafsirkan ayat 10-11 surah Saba ini, Ibnu Katsir mengutip pendapat Hasan Bashri yang mengatakan bahwa anugerah yang diberikan Allah kepada Nabi Daud adalah kemampuan yang sangat luar biasa dalam menipiskan atau memipihkan atau membakarnya untuk menempa besi tersebut. ''Daud tidak perlu membakar besi terlebih dahulu untuk memipihkannya dengan palu. Namun, cukup dengan lipatan-lipatan tangannya sebagaimana yang dilakukan para tukang jahit. Karena itu, Allah berfirman, 'Buatlah baju besi yang besar-besar'.''

Kemampuan yang dimiliki Nabi Daud dalam melunakkan besi ini berbeda dengan yang dilakukan Dzulqarnayn pada abad ke-6 SM (545 SM). Dalam surah Alkahfi ayat 96, ditegaskan bahwa Dzulqarnayn berkata, ''Berilah aku potongan-potongan besi.'' Apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnayn, ''Tiuplah (api itu).'' Apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, ''Berilah aku tembaga (yang mendidik) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.''

Lebih lanjut, Ibnu Katsir menyatakan, Daud merupakan orang pertama kali yang membuat baju besi. Sebelum itu, hanya berupa lempengan tameng. ''Dan, ukurlah anyamannya,'' yakni jangan terlalu melunakkan penyambungan antarlempengan karena akan membuat longgar dan berisik serta jangan pula terlampau mengencangkan anyamannya karena bisa mereka. Namun, buatlah sesuai dengan ukuran tertentu.

Sami bin Abdullah al-Maghluts berkata, pada awalnya manusia menggunakan batu yang ditempa untuk melakukan perburuan atau peperangan, baik untuk membuat pedang, panah, maupun pisau.

Sementara itu, pada masa Nabi Daud AS, lanjut Sami, manusia bisa membuat baju-baju besi, yakni berupa lembaran-lembaran. Jadi, dia (Daud--Red) merupakan manusia pertama yang memperkenalkan dan menjalinkannya, yakni menjadikan besi dalam bentuk beberapa jalinan sebagaimana disebutkan dalam surah Saba ayat 10-11 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement