REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Dalam rangka mewujudkan masyarakat tangguh bencana tsunami di Indonesia, Rumah Zakat bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyelenggarakan Ekspedisi Destana Tsunami di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari, yaitu 3-4 Agustus 2019, lokasi tersebut dipilih karena berpotensi terjadinya gempa dan tsunami.
"Sosialiasi dilakukan di bibir pantai dan di Pos Kamling warga. Selain memberikan sosialisasi mengenai tsunami, Rumah Zakat juga menyalurkan Superqurban sebagai siaga pangan kepada warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan," kata Rikar, Relawan Rumah Zakat.
Hari kedua, Rumah Zakat melakukan sosialisasi di Dusun Batukaras, Desa Batukaras, Kec. Cijulang, Kab. Pangandaran dan Desa Legok Jawa, Kec. Cimerak, Kab. Pangandaran. Kedua desa tersebut dikunjungi karena sebelumnya memiliki riwayat terdampak tsunami pada tahun 2006.
"Di sela-sela istirahat, kami memberikan sosialisasi kepada anak-anak bagaimana langkah yang harus dilakukan ketika terjadi tsunami. Anak-anak begitu terlihat antusias dan penasaran dengan materi yang disampaikan, terlebih pengetahuan mereka masih awam mengenai bencana tsunami," kata Rikar, Relawan Rumah Zakat.
Ekspedisi Destana Tsunami adalah program BNPB yang diikuti oleh beberapa lembaga sosial dan komunitas pegiat penanggulangan bencana, salah satunya Rumah Zakat Action. Program tersebut akan menyisir kawasan rawan tsunami di Pantai Selatan Pulau Jawa dengan total 548 Desa/Kelurahan di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Banten.