Rabu 07 Aug 2019 05:06 WIB

Sederet Ulama Indonesia yang Dimakamkan di Ma'la

Mbah Moen bukan satu-satunya ulama asal Indonesia yang dimakamkan di Ma'la.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Jàmaah haji asal Indonesia ikut menghadiri prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di pemamakan Ma'la, kawasan Dahlatul Jin, Makkah, Selasa (6/8).
Foto: Republika/M Hafil
Jàmaah haji asal Indonesia ikut menghadiri prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di pemamakan Ma'la, kawasan Dahlatul Jin, Makkah, Selasa (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen akan dimakamkan di Pemakaman Ma'la, Makkah, Arab Saudi. Ma'la tak hanya menjadi tempat persitirahatan terkhir istri dan sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW, tapi juga menjadi lokasi pemakaman sejumlah ulama besar dari Nusantara.

Direktur Islam Nusantara Center (INC), A Ginanjar Sya’ban, mengatakan, Jannatul Ma'la merupakan tempat pemakaman bersejarah karena menjadi pemakaman bagi umat muslim sejak masa kenabian. "Istri nabi Muhammad, Siti Khadijah dan sejumlah sahabat nabi dimakamkan di sana," kata Ginanjar kepada Republika, Selasa (4/8).

Baca Juga

Sedangkan ulama asal Nusantara, kata Ginanjar, kebanyakan yang dimakamkan di Ma'la adalah para ulama yang menjadi guru besar di Makkah pada abad ke-19 Masehi. "Sejak pra kemerdekaan Indonesia, sejumlah ulama besar Nusantara banyak dimakamkan di sana," ujar Ginajar.

Adapun sejumlah ulama nusantara yang dimakamkan di Ma'la, kata Ginanjar, di antaranya:

Syaikh Ahmad Khatib Sambas (wafat tahun 1875)

Syaikh Nawawi Banten (1897)

Syaikh Junaid Betawi (akhir abad 19 M)

Syaikh Abdul Haq Banten (1903)

Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau (1916)

Syaikh Abdul Hamid Kudus (1916)

Syaikh Mahfuzh Tremas (1920)

Syaikh Mukhtar Bogor (1930)

Syaikh Umar Sumbawa (1930-an)

Syaikh Abdul Qadir Mandailing (1956)

"Hingga generasi ulama besar asal Nusantara yang menjadi guru besar di Makkah yakni Syaikh Yasin Padang yang (wafat tahun 1990) merupakan guru dari KH Maimoen Zubair," ungkap Dosen Filologi dari Universitas Padjajaran itu.

Al Ma'la terbentang di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, perkampungan Al-Hujun yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram. Kira-kira jaraknya hanya sekitar 1,1 km dari utara Masjidil Haram.

Mbah Moen mengembuskan nafas terakhirnya ketika sedang menjalankan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, pada Selasa (6/8) pukul 04.17 waktu setempat. Kiai kharismatik tersebut wafat di usia 90 tahun.

Mbah Moen merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Ia adalah tokoh kenamaan Nahdlatul Ulama.

Selain itu, Mbah Moen juga dikenal sebagai salah satu sesepuh di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketika kontestasi Pilpres 2019 lalu, kiai kharismatik itu sempat dikunjungi kedua calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement