Rabu 31 Jul 2019 10:12 WIB

Rasulullah: Engkau akan Bersama yang Kau Cintai

Sabda Rasulullah SAW tentang cinta ini menggembirakan para sahabat

Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: A Satori Ismail

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hari kiamat, “Kapan hari kiamat itu?”

Baca Juga

Nabi bertanya, “Apa yang sudah engkau siapkan untuk menghadapi nya?”

Dia menjawab, “Tidak ada. Hanya saja, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Nabi bersabda, “Engkau akan bersama dengan yang kaucintai.”

Anas berkata, “Tidaklah kami gembira dengan sesuatu seperti gembiranya kami mendengar sabda beliau, ‘Kamu bersama orang yang kamu cintai’.”

Anas berkata, “Aku mencintai Nabi SAW, Abu Bakar, dan Umar, dan aku berharap bersama mereka disebabkan kecintaanku pada mereka, walaupun belum beramal seperti amalan mereka.”

Di antara tanda cinta adalah mengikuti apa yang diinginkan oleh yang dicintainya. Cinta yang sempurna menuntut kesesuaian dengan apa yang dicintai kekasihnya dan siap berkorban.

Seorang ahli makrifat ditanya tentang cinta, dia menjawab, “Kesesuaian dengan yang dicintai dalam semua kondisi dan situasi.”

Lalu bersyair, “Kalau Anda jujur mencintainya, pasti Anda akan menaatinya, sesungguhnya pencinta itu menaati yang dicintai.” (lihat Syarh Hadits Ikhtishom al-Mala’ al-A’la, juz I, hlm 55).

Allah menegaskan, “Katakanlah (wahai Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 3: 31).

Al-Manawi dalam kitab Fa’idhul Qadir, juz VI, hlm 345, menyatakan, “Seorang pencinta akan bersama yang dicintainya dalam hal watak, akal, balasan, dan tempat kembali. Barangsiapa mencintai Allah, maka dia akan bersama di dunia dan akhirat, dia berbicara sesuai dengan apa yang diinginkan Allah, bergerak juga sesuai perintah Allah, dan bila diam selalu bersama Allah (zikrullah).”

Orang mukmin yang bertakwa dan berhati bersih adalah keluarga Nabi Muhammad SAW. Karenanya, siapa saja yang mencintai mereka dan bergabung bersama mereka, pasti akan berakhlak seperti mereka sehingga layak untuk selamat ketika melewati shiroth (jembatan) dan masuk surga bersama mereka.

“Kemudian, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS [19]: 72).

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, juz 7, halaman 51, dinyatakan, makna hadis ‘Seseorang bersama yang dicintainya pada hari kiamat’ ini bersifat umum dan mencakup semua bentuk cinta, baik kepada orang saleh maupun orang salah.

Semoga kita tidak salah dalam mencinta dan selalu mencintai orang saleh dan kesalehan sehingga kita bersama orang-orang saleh di surga. Amin.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement