Selasa 30 Jul 2019 18:23 WIB

ACT Sumatra Selatan Salurkan 100 Ribu Liter Air Bersih

ACT Sumatra Selatan membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di Sumsel

ACT Logo
Foto: tangkapan layar act.id
ACT Logo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Sumatra Selatan menargetkan penyaluran 100 ribu liter air bersih ke sejumlah lokasi yang mengalami dampak kekeringan.

Humas ACT Sumatra Selatan Hening Ugi Nastiti, Selasa (30/7), menjelaskan penyaluran air bersih ini merupakan program utama ACT sepanjang bulan Juli hingga Agustus. Di samping itu, pihaknya juga bersiap menyalurkan daging kurban kepada pelbagai masyarakat, termasuk di Gaza, Palestina.

Baca Juga

"Sejauh ini, kami sudah menyalurkan 35 ribu liter air bersih ke wilayah-wilayah di Sumsel (Sumatra Selatan) yang sedang menghadapi kekeringan," kata dia kepada Antara, Selasa (30/7).

Lokasi distribusi air bersih itu di Palembang antara lain tepatnya di Air Itam, Keramasan, Gasing, dan Tanjung Api-Api. Selain itu, penyaluran air bersih itu rencananya juga akan dilakukan di Banyuasin.

"Kemungkinan, target ini akan tercapai mengingat puncak musim kemarau akan terjadi di Agustus," ujar Hening.

Dalam hal ini, ACT mengandeng Pelindo II untuk membantu pembangunan sumur bor dan pembuatan MCK di wilayah Air Itam. Rencananya, proyek tersebut akan diresmikan pada Rabu (1/8) mendatang.

ACT Sumatera Selatan melalui Global Wakaf telah membangun sejumlah sumur untuk warga di wilayah pelosok Kota Palembang.

Branch Manager ACT Sumsel Ardiansyah mengatakan salah satu sumur itu berada di Jalan Dayang Rindu Keramasan RT03/RW01 Desa Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. Sumur dibangun dari dana himpunan para pewakaf tetap yang berdonasi melalui ACT.

Desa Keramasan, kata dia, merupakan salah satu wilayah yang belum tersentuh penyediaan air bersih PDAM. Setiap hari warga setempat memanfaatkan air sungai sekitar untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci.

Kondisi sungai tersebut berada di antara pabrik karet dan pabrik sawit sehingga tercemar limbah pabrik.

"Sehari-hari kami mengangkut air sungai menggunakan gerobak, tapi air sungai itu terkadang membuat badan jadi gatal-gatal, warnanya kuning bahkan hijau karena tercemar limbah pabrik, apalagi tiba musim kemarau stok air pasti menipis," kata salah seorang warga setempat, Lastri.

ACT Sumsel juga menargetkan pembangunan sumur wakaf di 20 titik lainnya yang tersebar di wilayah Sumatera Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement