REPUBLIKA.CO.ID, BANGGAI -- Rumah Zakat menyalurkan bantuan untuk korban banjir Banggai. Sepuluh desa di tiga kecamatan di Banggai, Sulawesi Tengah terpaksa mengungsi akibat banjir yang menerjang pemukiman mereka, Kamis (18/7) lalu.
Hingga kini, para pengungsi masih sangat membutuhkan bantuan seperti makanan, pakaian dan beberapa perlengkapan darurat lain. Bantuan mulai berdatangan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, begitu juga Rumah Zakat yang menyalurkan 480 Paket Superqurban. Selain mengirimkan paket makanan, Rumah Zakat juga menerjunkan delapan relawannya ke lokasi.
“Kami menugaskan 8 relawan untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir. Selain mendistribusikan Superqurban, Rumah Zakat juga memberikan 384 paket makanan tambahan, air mineral, dan logistik,” kata Yazid, Relawan Rumah Zakat melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (25/7).
Dengan adanya bantuan Superqurban dari Rumah Zakat diharapkan bisa memasok kebutuhan pangan bagi para korban. Dengan demikian, asupan gizi warga bisa terpenuhi dengan baik.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, banjir yang terjadi pekan lalu tersebut telah merusak dua jembatan utama di Banggai, sekaligus 1.450 rumah. Adapun tingginya luapan air diperkirakan mencapai 30 hingga 50 sentimeter.
“Banjir kali ini mengakibatkan beberapa wilayah terdampak, sebanyak 750 KK di Kec. Moliong tergenang, 250 KK di Kec. Toili Barat, dan 450 di Kec. Toili,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo melalui keterangan yang diterima Republika.
“Selain itu juga jembatan yang menghubungkan Desa Argomulyo, Kec. Moilong dengan Desa Mansahang, Kec. Toili Mengalami kerusakan akibat luapan banjir air sungai Mansahang,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
