Senin 29 Jul 2019 14:37 WIB

NU dan Turki Kerja Sama Bidang Dakwah dan Pendidikan

Di antara bidang kerja sama NU dan Kemenag Turki adalah program pertukaran ulama

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Hasanul Rizqa
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan pertemuan dengan pemerintahan Turki di Ankara, Turki, untuk membahas kerja sama di bidang dakwah dan pendidikan.
Foto: Dok NU Care
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan pertemuan dengan pemerintahan Turki di Ankara, Turki, untuk membahas kerja sama di bidang dakwah dan pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggagas kerja sama dengan Turki dalam bidang dakwah dan pendidikan. Hal ini disepakati dalam kunjungan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan rombongan ke Kantor Kepresidenan Turki untuk Urusan Luar Negeri dan Komunitas (YTB) di ibu kota Turki, Ankara.

“YTB adalah sebuah organisasi diaspora masyarakat Turki yang tinggal di luar negeri. Mereka mengumpulkan dana untuk membuat beberapa program. Salah satu programnya adalah memberikan beasiswa kepada masyarakat asing yang belajar di Turki,” ungkap Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/7).

Baca Juga

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Miftahul Akhyar menyampaikan pandangan tentang NU dengan berbagai aktivitasnya. Ketua YTB, Abdullah juga menyampaikan, pihaknya siap bekerja sama dengan NU dan dalam waktu dekat akan berkunjung ke Jakarta.

Setelah mengunjungi YTB, rombongan PBNU melanjutkan perjalanan ke sebuah masjid untuk shalat Jumat, lalu melakukan pertemuan dengan Kementeran Agama Turki, makan siang, dan berdiskusi.

Kemenag Turki menyampaikan program-program pengabdian seperti urusan masjid, urusan imam, urusan percetakan Alquran, dan mengurus lembaga-lembaga tahfidz Alquran.

Kemenag Turki juga memaparkan, di Turki ini terdiri dari berbagai lembaga sebagai gambaran masyarakat Turki dalam bidang kesejahteraan umat agama, terutama setelah runtuhnya Utsmani.

Salah satu hal yang menarik dalam pertemuan tersebut, kata Sudrajat, adalah bagaimana ke depan akan dilakukan kerja-kerja bersama antara Kementerian Agama Turki dengan PBNU.

“Beliau (pihak Kementerian Agama Turki --Red) melihat bahwa NU adalah organisasi yang potensial untuk membangun kerja sama yang positif. Di antara (kerja sama) yang akan dibangun adalah pelatihan-pelatihan bareng dan penukaran ulama untuk berkunjung,” ungkap pria yang akrab disapa Ajat itu.

Dalam waktu dekat, diharapkan pihak Kementerian Agama Turki akan mengirimkan delegasi ke PBNU dan melakukan perjanjian tukar menukar ulama, dai, dan imam, serta pengajaran Alquran.

Pada kunjungan tersebut, selain Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, turut menyertai adalah Katib Syuriyah PBNU, Kiai Zulfa Musthafa, Rais Syuriyah PBNU, KH Manarul Hidayat, Dubes Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, Muhammad Ali dan Mahbub Ma'afi dari LBM NU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement