REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi bakal mengampanyekan penggunaan plastik berbahan ramah lingkungan kepada sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Al-Azhar.
Menurut Kepala Bidang Kemasjidan Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi, Ahmad Zain Sarnoto, hal ini untuk membantu pemerintah mengurangi sampah plastik yang kondisinya sudah memprihatinkan.
"Kedepan kita akan mencoba mengampanyekan, menyosialisasikan plastik ramah lingkungan ini ke ranting-ranting di Al-Azhar, (dan) sekolah-sekolah Al-Azhar," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (25/7).
Dalam waktu dekat ini, lanjut Zain, pihaknya akan mencoba melakukan uji coba penggunaan plastik ramah lingkungan pada Hari Idul Adha 1440 hijriah. Sebab, pada momen itulah dibutuhkan banyak kantong plastik untuk mengemas daging hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat.
"Kita uji coba untuk Idul Adha tahun ini karena memang membutuhkan kantong yang banyak. Insya Allah ke depannya semua unit di lingkungan di Al-Azhar itu bisa menggunakan juga plastik ini," katanya.
Zain menjelaskan, penggunaan plastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai ini sebagai wujud kepedulian masjid terhadap kondisi sampah plastik di Indonesia yang sudah memprihatinkan. Dia prihatin Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik dengan volume yang cukup besar di Asia Tenggara bahkan dunia.
Zain melanjutkan, pemakaian plastik tersebut juga bertujuan mendorong kemajuan usaha mikro. Salah satu langkahnya, dengan menggunakan produk mereka berupa plastik berbahan ramah lingkungan.
Dia berharap usaha-usaha kecil itu bisa menjadi besar. "Yang menemukan ini rata-rata memang dari komunitas usaha mikro. Dengan kita membeli, semoga bisa makin giat makin bagus dan semoga bisa menjadi besar," ujarnya.
Pemasok plastik ramah lingkungan untuk Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi ini bernama Duddy Setiabudhi, yang aktif pada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi. Pengurus Masjid Al-Azhar Jakapermai telah berkoordinasi dengan Duddy untuk menyediakan ribuan lembar plastik ramah lingkungan dan gampang terurai itu.
Di Masjid Al-Azhar Jakapermai sendiri, lanjut Zain, tiap tahunnya rata-rata menghasilkan 1.000 sampai 2.000 kemasan plastik berisi daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat. Bahkan, tahun lalu saja, daging kurban di masjid tersebut mencapai 2.000 kemasan.
"Angka 2.000 ini baru estimasi berdasarkan total kemasan daging yang dibagikan pada tahun lalu. Kami berharap semoga di tahun ini ada peningkatan," kata dia.
Selain Al-Azhar Jakapermai Bekasi, Masjid Istiqlal juga akan kembali menggunakan plastik ramah lingkungan di Hari Idul Adha. Selama empat tahun belakangan, Istiqlal sudah memanfaatkan plastik ramah lingkungan untuk membungkus daging hewan kurban yang kemudian dibagikan kepada warga.
"Plastik ramah lingkungan ini diproduksi Joyoboyo. Mereka yang memproduksi. Selama empat tahun kami sudah bekerja sama dengan mereka. Jadi, kami sudah empat tahun menggunakan plastik yang memang cepat terurai ini," kata Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam.
Abu Hurairah menjelaskan, dari tahun ke tahun, rata-rata jumlah daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat antara 5.000 sampai 7.000 bungkus. Artinya, kata dia, sebanyak itu pula lembaran plastik ramah lingkungan yang disediakan.