Kamis 25 Jul 2019 16:05 WIB

ACT Berikan Apresiasi untuk Ratusan Guru di Tepian Negeri

ACT memberikan beaguru untuk menyokong kebutuhan guru berdedikasi.

Global Zakat-ACT memberikan beaguru kepada 13 guru di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Foto: act
Global Zakat-ACT memberikan beaguru kepada 13 guru di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, ALOR -- Global Zakat ACT mengapresiasi semangat para guru yang berjuang mencerdaskan anak bangsa di tepian negeri. Global Zakat-ACT memberikan beaguru kepada 13 guru di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Program beaguru ini bertujuan untuk menyokong kebutuhan guru berdedikasi di pelosok, sehingga terus bersemangat memberikan pendidikan yang terbaik bagi para siswa di daerah terpencil. Tim Global Zakat-ACT Apiko Joko Mulyono mengatakab kondisi guru di pelosok butuh perhatian. Utamanya soal kesejahteraan.

Baca Juga

"Atas dasar itulah kami mencoba mengapresiasi pengabdian mereka demi ikut mencerdaskan anak-anak bangsa. Beaguru ini diharapkan bisa membantu ekonomi mereka dan menyemangati mereka dalam mengajar anak-anak kita di tepian negeri,” ucap Apiko.

photo
Global Zakat-ACT memberikan beaguru kepada 13 guru di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Para guru yang mendapat apresiasi tersebut berasal dari empat sekolah yang berada di Pulau Alor, di antaranya adalah guru di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) An-Nur Dua, Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darussalam Timu Abang, Madrasah Tsanawiyah (MTS) Babul Rahmat, dan Sekolah Dasar Negeri Fulangkai.

Program beaguru merupakan bagian dari program Pendidikan Tepian Negeri yang diinisiasi oleh ACT. Selain pemberian beaguru, pembangunan pendidikan di tepian negeri juga diwujudkan dengan pembangunan sekolah dan pemberian beasiswa serta perlengkapan sekolah.

“Program beaguru ini adalah program baru dan pertama kali kita jalankan di Pulau Alor. Target kita nantinya ada 100 guru yang akan menerima beaguru dari Global Zakat-ACT selama beberapa bulan ke depan,” ujar Apiko.

Mengabdi menjadi guru terkadang bukanlah sebuah jalan mudah. Terutama untuk guru-guru yang masih berstatus honorer dan mengabdi di pelosok Indonesia. Tantangan untuk terus memajukan pendidikan anak bangsa muncul. Misalnya saja, sulitnya akses menuju sekolah, fasilitas sekolah yang belum memadai, hingga minimnya pendapatan para guru.

Abdullah Djahikada, salah satu penerima beaguru menyampaikan rasa syukurnya ketika mendapat apresiasi ini. “Alhamdulillah, beaguru ini bisa mencukupi kebutuhan hidup kami. Kami berharap mudah-mudahan ini bisa berlanjut secara rutin. Sumber pendapatan kami dari dana BOS setiap triwulannya, dan kami gunakan untuk menghidupi keluarga kami,” kata Abdullah.

Ke depannya, Program beaguru akan menyasar guru-guru di 19 sekolah yang pernah dibangun oleh Global Zakat-ACT di tepian negeri. Dia berharap beaguru yang diberikan dapat memotivasi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tepian negeri.

"Tentu ke depannya program beaguru ini akan terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat, yaitu guru-guru yang masih berkekurangan secara ekonomi di rumah tangganya. Sehingga, ke depannya mereka bisa fokus mencerdaskan anak-anak bangsa di tepian negeri,” ucap Apiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement