REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Untuk yang kesekian kalinya, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Provinsi Lampung menyalurkan pasokan air bersih kepada warga setempat yang mengalami kekeringan.
Kali ini, ratusan warga RT 07 Lingkungan I Kelurahan Susunan Baru, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, menerima air bersih dari ACT, Jumat (19/7).
Musim kemarau yang melanda kota membuat warga setempat berduyun-duyun membawa ember dan jeriken, mendatangi mobil tangki air yang telah siap di lokasi. Setelah mengisi air, warga menggotong airnya menuju rumah dan kembali lagi.
Menurut Suwarna, warga setempat, wilayah pemukimannya telah lama mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Warga sudah sulit mendapatkan air bersih sejak tujuh lalu.
Untuk kebutuhan sehari-hari, ujar dia, selama ini warga mengandalkan sumur bor yang dikelola Kelompok Masyarakat (Pokmas). Namun, belakangan kondisi air sumur bor sudah mulai kering, dan warga tidak dapat lagi mengandalkan air bersih dari sumur bor tersebut.
"Rata-rata masyarakat mengambil air di sumur Pokmas dan di sungai untuk mandi dan mencuci. Di sini ada 124 KK (kepala keluarga). Sebenarnya sangat membutuhkan air, harapanya ada bantuan sumur bor yang memadai," ujarnya.
Untuk kebutuhan dapur dan memasak, warga terpaksa membeli air galon isi ulang untuk minum dan masakan sehari-hari. Setiap hari warga harus mengeluarkan uang untuk membeli air galon isi ulang Rp 5.000 per galon, bahkan lebih dari satu galon.
"Senang sekali ada bantuan air bersih ini, sangat membantu masyarakat. ACT ini sangat dekat dengan masyarakat ada juga bantuan untuk lansia yang kurang mampu di wilayah sini," katanya.
Sebelumnya, pada musim kemarau ini, ACT Lampung telah menyalurkan air bersih ke pemukiman warga yang dilanda krisis air bersih. Diantaranya, di Panjang Selatan, Panjang Utara, Bumiwaras, Sukamenanti, Kedamaian, Kedaton, Tanjungkaran Pusat, dan Susunan Baru.
Ke depan, ACT Lampung tetap akan menyalurkan ar bersih ke pemukiman warga lainnya yang krisis air bersih. Pengiriman air bersih tersebut untuk saling membantu antarsesama yang berkekurangan.
Manajer Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan, dropping air bersih merupakan bentuk respon ACT atas potensi kekeringan yang diprediksi terjadi di beberapa wilayah di Lampung. Dengan adanya pembagian air bersih ini diharapkan masyarakat bisa lebih berhemat dan penghasilanya untuk mencukupi kebutuhan yang lain.