REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA) bekerjasama dengan Lembaga Arsip Nasional Malaysia guna melakukan riset dan digitalisasi manuskrip tua. Sebagai permulaan akan digitalisasi 35.000 manuskrip tua milik Kesultanan Malaka.
"Kami akan menerima manuskrip yang dibawa dari Universitas Durham, Inggris, akhir bulan ini. Nantinya akan dibentuk pusat manuskrip online yang kelak akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara," kata Wakil Rektor UNISZA Datuk Dr. Hassan Basri Awang Mat Dahan seperti dilansir Bernama, Senin (16/7).
Oleh karenanya, setelah pihak universitas memproduksi manuskrip dalam bentuk digital, itu akan bisa memberi akses yang mudah kepada publik. Untuk tambahan, hal tersebut juga akan membantu meningkatkan status akademisi dan peneliti dalam bidng manuskrip dan teknologi informasi di UNISZA secara global.
"UNISZA menjadi satu satunya catalog pangkalan data digital untuk dokumen dokumen resmi mengenai sejarah dunia melayu, Kesultanan melayu, Islam di Malaysia dan kepulauan melayu, kata dia.
Direktur jenderal arsip nasional Malaysia Datuk Azemi Abdul Aziz mengatakan bahwa kebanyakan Manuskrip tua ditulis dalam bahasa jawi tua dan banyak orang yang tidak bisa membacanya.