REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah terpencil dan pelosok di Tanah Air menjadi prioritas Dompet Dhuafa dalam mendistribusikan daging kurban. Hal itu disampaikan Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan.
Dia menjelaskan, melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) 2019, pihaknya akan mendistribusikan daging kurban di 1.430 titik desa se-Indonesia. Mayoritasnya merupakan kawasan pelosok, baik yang ada di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, maupun Kalimantan.
"Alokasi distribusi kurban untuk wilayah pelosok sekitar 50-60 persen. Mayoritas di Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia Timur," kata Imam, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (16/7).
Ia menuturkan, THK Dompet Dhuafa berupaya menjangkau wilayah yang masyarakatnya cenderung memiliki keterbatasan asupan daging.
Dalam proses distribusinya, Imam menuturkan bahwa Dompet Dhuafa dibantu oleh Mitra THK yang tersebar di wilayah Indonesia. Sehingga, kendala jarak dan akses dapat diatasi. Walaupun begitu, mitra juga harus melakukan upaya maksimal agar daging dapat terdistribusi secara tepat di wilayah-wilayah pelosok
Dalam program THK 2019 ini, Dompet Dhuafa menargetkan capaian kurban di kisaran angka 30.000 ekor hewan kurban. Donasi kurban yang didistribusikan Dompet Dhuada bukan dalam bentuk pengiriman hewan kurban ke daerah-daerah, melainkan dalam bentuk uang.
Uang tersebut diberikan melalui mitra atau NGO lokal, masjid-masjid, dan pengurus lembaga keagamaan. Pengiriman dalam bentuk uang bertujuan untuk memudahkan mitra agar segera menghidupkan roda perekonomian di daerah. Selain di dalam negeri, pendistribusian donasi hewan kurban juga dilakukan ke negara-negara lain melalui mitra di sana.
Sebelumnya, Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi, mengatakan pendistribusian daging kurban menjangkau daerah-daerah pelosok, marginal, terluar dan termasuk wilayah terdampak bencana, seperti Palu, Lombok, Banten, Samarinda, dan Konawe.
Pendistribusian donasi hewan kurban ke daerah dilakukan melalui pengawasan dan kontrol dari Dompet Dhuafa pusat. Pendistribusian yang besar ada di wilayah Jawa dan Bali, sedangkan Indonesia Timur sebesar 40 persen.
"Kami kirim ke daerah terpencil di seluruh Indonesia, sehingga orang-orang di daerah dan masyarakat yang lebih membutuhkan akan merasakan manfaatnya dan juga mengangkat keberdayaan peternak lokal," kata Yuli.