Senin 15 Jul 2019 21:10 WIB

Jangan Jadi Bangsa Laba-Laba

Mencari perlindungan kepada selain Allah ibaratnya berumah sarang laba-laba

Membaca Alquran (Ilustrasi)
Foto: Republika TV
Membaca Alquran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: M Jamil

Dalam surah Al-Ankabut ayat 41 ditegaskan ''bahwa rumah yang paling rapuh (lemah) adalah rumah laba-laba''. Lemah karena: 1. Rumahnya menjadi perangkap. Serangga yang masuk akan menjadi mangsa. 2. Begitu selesai hubungan seks, laba-laba betina berusaha membunuh jantannya. 3. Telur laba-laba yang baru menetas saling tindih sehingga menimbulkan korban.

Baca Juga

Dalam bahasa lain, rumah laba-laba dinilai sebagai rumah yang paling rapuh, di antaranya, karena: Tidak adanya jaminan keamanan di rumah tersebut. Tidak akurnya di antara pemimpin rumah dan tidak harmoninya para anak.

Meskipun fokusnya laba-laba, tidak salah jika dipetik pelajaran darinya dalam menilai dan membenahi kehidupan rumah tangga dan bahkan kehidupan berbangsa. Sebuah rumah tangga yang tidak aman, yang kepala keluarganya tidak rukun, yang anak-anaknya kacau balau merupakan rumah tangga yang rapuh.

Suatu bangsa yang senantiasa dilanda ketakutan karena tidak ada jaminan keamanan, yang pemimpin-pemimpinnya bukan saja ''tidak sehati'' tapi juga saling ingin menjatuhkan, yang sebagian rakyatnya menjadi korban kelompok rakyat yang lain, adalah sebuah bangsa yang rapuh. Karena itu, rumah tangga atau bangsa tidak boleh dijadikan atau dibiarkan seperti rumah laba-laba yang rapuh.

Untuk mewujudkan sebuah bangsa yang kuat memang sangat diperlukan jaminan keamanan. Lalu para pemimpin yang akur serta rakyat yang rukun dan damai. Ekonomi dan keuangan memang suatu yang mutlak, tetapi pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh jaminan keamanan, kredibilitas pemimpin, persatuan, dan kesatuan rakyat.

Para pemimpin mesti pula menanamkan di dalam diri bahwa mereka bukan berjuang dan bekerja untuk kepentingan golongan yang karenanya bisa terpecah-pecah, tapi untuk bangsa dan negara yang dengannya terjalin rasa kesamaan dan persamaan.

Rakyat pun harus bersabar, saling menasihati, saling merangkul, menanamkan dalam jiwa bahwa kerukunan di antara mereka sangat menentukan. Tiada kekuatan tanpa kebersamaan.

Mari kita perhatikan firman Allah tentang laba-laba ini selengkapnya: ''Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.'' (Al-Ankabut: 41).

Perhatikan, orang yang mengambil perlindungan selain Allah seperti laba-laba yang membuat rumah. Begitu lemahnya, begitu rapuhnya. Mestikah sebuah rumah tangga atau bangsa dibiarkan lemah seterusnya? Jawabnya tidak, dan semua harus berusaha ke arah itu.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement