REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Alumni SMANSA 84 Semarang mengumpulkan dana untuk membuat sumur bor bagi santri Atap Yatim Parung Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan dana wakaf itu diluncurkan sejak Kamis (30/6).
“Hal ini merupakan aksi sosial lanjutan. Sebelumnya, pada 25 Mei 2019 / 20 Ramadhan 1440 H, para alumni SMANSA 84 Semarang juga mengadakan buka puasa bersama dan memberikan bantuan dan santunan kepada santri-santri Atap Yatim,” kata koordinator wakaf sumur, Andiantono dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/7).
Serah terima wakaf sumur dari SMANSA 84 dilaksanakan pada Ahad (7/7). Pengasuh Pesantren Atap Yatim Ustadz Abdul Aziz Darmawan, mengungkapkan rasa syukur dan terharunya atas kepedulian alumni SMANSA 84 Semarang.
"Kami yakin bahwa niat baik kami akan disambut dengan kebaikan yang dikirimkan dari Allah SWT lewat alumni SMANSA 84 Semarang dan kami merasa perjuangan kami tidak sendirian. Mudah-mudahan Allah SWT membalas dengan balasan kebahagiaan didunia dan di akhirat di dalam surga Allah SWT. Aamiin Yaa Rabb,” kata Ustaz Abdul Aziz.
Andiantono mengaku terkejut dengan antusiasme beramal dari koleganya. "Luar biasa. Hanya dalam tempo dua hari sejak diumumkan, biaya wakaf sumur sudah ditutup oleh teman-teman. Bahkan saat biaya membengkak 50 persen, maka itupun bisa ditutup dalam tempo kurang dari 24 jam. Semoga ini menjadi tanda bahwa ibadah ramadhan kita semua diterima oleh Allah SWT yang dibuktikan dengan ringannya kita beramal,” ujarnya bersemangat.
Perwakilan Alumni SMANSA 84 Semarang menyerahkan secara resmi wakaf sumur bor untuk Ponpes Tahfidz Atap Yatim, Parung.
Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Bina AT-Taufiq Atap Yatim berdiri pada hari 18 Oktober 2015 di atas lahan wakaf seluas 2.000 M2. Lahan itu diberikan oleh Alm H Muhammad Luth di usianya yang ke-95 tahun.
Saat ini, jumlah santrinya mencapai 110 santri. Mereka diasuh oleh 20 tenaga pengajar. “Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Bina AT-Taufiq Atap Yatim dikelola oleh para pemuda yang bertekad menolong para anak-anak yatim dan dhuafa untuk bisa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya,” tuturnya.
Saat ini Atap Yatim masih terus membangun gedung-gedung asrama, sekolah dan fasilitas santri Atap Yatim. “Sat ini, kami tengah memperluas lahan wakaf lewat program Wakaf Tanah di Atap Yatim. Harga per meter Rp 500 ribu. Perluasan lahan wakaf tahap pertama seluas 1.000 m2 dan saat ini baru terkumpul 250 m2,” papar Ustaz Abdul Aziz.