Sabtu 06 Jul 2019 20:00 WIB

Menghadirkan Rasa Takut Kepada Allah

Ada beberapa cara untuk menanamkan rasa takut kepada Allah dalam diri kita.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi seorang Muslim berarti meyakini jika tiada Tuhan selain Allah SWT dan Allah satu-satunya yang menciptakan dunia beserta isinya. Sudah seharusnya umat Islam memiliki rasa takut sekaligus tunduk kepada-Nya.

Ustaz Abu Hanif Ali Pattada menyebutkan, ada beberapa cara untuk menanamkan rasa takut kepada Allah dalam diri kita. "Yang paling pokok adalah dengan mengenal Allah, memi kirkan nama-nama indah-Nya, dan mentadaburi sifat-sifat Allah," ujar nya dalam Kajian Islam di Masjid Nurul Amal, Pasar Minggu, Jakarta, belum lama ini.

Dengan mengagungkan nama dan sifat Allah akan muncul rasa hormat atau takzim terhadap Sang Pencipta. Otomatis, kita pun menyadari Allah jauh lebih tinggi dari apa pun.

Dalam surah az-Zumar ayat 62 Allah berfirman, "Dan mereka tidak mengagungkan Allah de ngan pengagungan yang semesti nya, padahal bumi seluruhnya da lam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung de ngan tangan kanan-Nya. Maha suci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan."

"Jadi kita harus bertauhid. Tauhid menuntut kita untuk mengenal Allah, kemudian tunduk dan patuh beribadah kepada Allah, sebab ibadah tak akan sempurna tanpa ada keimanan serta rasa takut kepada-Nya," tegas Ustaz Abu Hanif.

Jika manusia sudah mempunyai rasa takut kepada Allah, segala perintah-Nya akan dijalankan. "Disuruh shalat ayo, disuruh puasa iya, dan sebagainya," ujar nya.

Ia melanjutkan, bermaksiat bisa mengurangi pengagungan kita terhadap Allah. Sering berbohong, misalnya, otomatis rasa takut kita kepada Sang Maha per kasa akan berkurang. "Allah ingin kita hadirkan rasa takut kepada-Nya dalam diri kita. Malaikat saja tunduk kepada-Nya. Jadi, jangan sampai Allah cabut rasa takut kita," kata Ustaz Abu Hanif.

Dia menambahkan, cara lain untuk menumbuhkan rasa takut kepada Allah, yaitu dengan mentadaburi ayat-ayat Alquran. Perintah mentadaburi Alquran telah Allah firmankan dalam ber bagai ayat, misalnya, surah Muhammad ayat 24, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?"

"Sahabat Rasul yang baru masuk Islam saja dicela Allah karena belum khusyuk hatinya, apalagi kita? Kita seharusnya lebih tersinggung dengan firman Allah tentang mentadaburi Al quran karena kita sudah puluhan tahun beragama Islam, tapi belum bisa mendatangkan rasa takut kepada Allah," tutur Ustaz Abu Hanif.

Cara berikutnya untuk mendatangkan rasa takut kepada Allah, yakni dengan memikirkan keadaan pada hari kiamat. Ter utama, bagaimana kondisi ma nu sia saat itu. "Allah sebut kiamat dalam banyak nama, di antara nya, Al Haqqah (yang pasti), Al Qari'ah (ketukan keras), Yaumul Ba'ats (hari berbangkit), dan lain nya. Hal itu karena hari tersebut sangat agung dan dahsyat. Jadi, memikirkannya dapat memunculkan rasa takut kepada-Nya," jelas dia.

Rasulullah SAW bersabda, "Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan." Kemudian, Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah laki-laki dan perempuan saling memandang satu sama lain?" Rasulullah pun men jawab, "Wahai Aisyah, masalah yang akan dihadapi lebih penting daripada sekadar saling melihat satu dengan yang lain."

Ustaz Abu Hanif mengimbau, manusia harus senantiasa mem baca ayat dan hadis tentang kia mat, supaya muncul rasa takut da lam dirinya. "Hadirkanlah rasa takut. Ingat, Allah mampu membalas dosa kita dalam waktu sa ngat cepat, tidak sulit bagi Allah mendatangkan bencana tsunami, hujan batu, maupun longsor," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement