Jumat 05 Jul 2019 06:16 WIB

Keberanian Dua Bersaudara dari Anshar

Al-Barra' bin Malik al-Anshari adalah pahlawan yang sangat dibanggakan umat Muslim.

Gurun pasir.
Foto:

Sang panglima perang akhirnya menata ulang pasukannya. Ia pisahkan orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar. Ia kumpulkan satu kelompok demi satu kelompok. Masing-masing kelompok akan berada di bawah seorang panji salah seorang dari (suku) mereka.

Khalid berharap dengan langkah ini, ia bisa mengetahui di mana titik kelemahan Muslimin. Genderang perang kembali ditabuh. Peperangan dahsyat kembali pecah. Pasukan Musailamah tak tergoyahkan di medan perang. Satu per satu panji-panji tersungkur sebagai syahid. Puncak kepahlawanan kaum Muslimin ditunjukkan dari perlawanan al-Barra' bin Malik. Khalid melihat peperangan semakin sengit. Lalu ia berkata kepada al-Barra', “Majulah wahai pemuda Anshar.”

Maka, al-Barra' langsung berkata kepada kaumnya, “Wahai orang-orang Anshar. Jangan ada salah seorang dari kalian yang berpikir untuk pulang ke Madinah. Tidak ada Madinah bagi kalian setelah hari ini. Yang ada hanyalah Allah semata dan mati syahid.” Al-Barra' menyerang orang-orang musyrik. Ia menerjang musuh-musuhnya. Barisan pasukan Musailamah mulai berguncang.

Mereka mundur untuk berlindung ke dalam benteng. Sebuah benteng yang sangat tinggi dan luas. Musailamah dengan ribuan pasukannya berlindung di dalamnya. Namun, mereka masih berusaha menyerang. Mereka menghujani kaum Muslimin dengan anak panah dari dalam benteng.

Al-Barra' bin Malik melangkah ke depan, dia berkata kepada pasukannya, “Wahai kaum Muslimin, letakkan aku di sebuah tameng, angkatlah tameng itu di ujung tombak, kemudian lemparkan aku ke dalam benteng dekat pintu gerbangnya. Kalau aku tidak gugur, maka aku akan membuka gerbangnya untuk kalian.”

Ia menerjang pasukan Musailamah bagai halilintar. Ia menebas para pasukan pemanah dan berhasil membuka gerbang. Akhirnya, ia menyudahi perlawanan mereka. Sekalipun ia harus menerima 80 anak panah dan sejumlah tebasan pedang di tubuhnya. Lebih dari 20 ribu orang-orang murtad tewas di tangan umat Islam. Sang dalang, Musailamah, pun tewas.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement