REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meknes terbilang kaya tradisi yang mengakar, termasuk ritual, dan ke giatan kehidupan sehari-hari. Meknes juga dikenal sebagai kota musik klasik yang kemudian bertransmisi hingga bergenerasi.
Di sini, musik yang terkenal adalah musik Andalusia. Musik ini merupakan warisan budaya Andalusia yang dibawa generasi pertama imigran Arab ke Andalusia. Orkestranya terdiri dari banyak instrumen yang dimainkan banyak musisi, seperti biola, rebab, tamborin, dan lute. Musik yang me nga lun lalu diisi nyanyian berbahasa Arab Maroko.
Ada pula musik Malhoun. Musik ini pertama kali dikenal pada abad ke-12 dan terpengaruh ritme musik Andalusia. Lagu yang diiringi musik Malhoun bahkan juga dipakai mengiringi para ibu yang hendak melahirkan, inilah Quasida. Lagulagu jenis Quasida berisi narasi panjang dengan ritme yang khas.
Kelembutan dan kedamaian Quasida adalah oase bagi mereka yang lelah dengan terik kegiatan sehari-hari. Kalimat-kalimat dalam Quasida disusun puitis menggunakan bahasa Arab Maroko. Tujuannya untuk tetap mempertahankan nilai religiusitas tanpa kehilangan efek menghibur.
Musik tradisional Meknes lainnya adalah musik Aissaoua. Jenis musik ini berasal dari tarekat Aissaoua yang didirikan Mohammed Ben Aissa pada abad ke-16 M. Mohammed Ben Aissa merupakan salah satu tokoh sufi generasi awal di Meknes. Musik Aissaoua merupakan musik yang kemudian mengarakterisasi Meknes. Musik ini juga menginspirasi banyak musisi berkat ritme dan penggunaan alat musik yang khas.
Untuk mempromosikan kebudayaan dan keseniannya, Meknes menggelar Festival Seni Aissaoua Nasional. Festival ini merupakan bentuk perayaan keberagaman dan kekayaan seni lokal.