Selasa 25 Jun 2019 18:36 WIB

Fatayat NU Gelar Halal Bil Halal dan Silaturahim Nasional

Fatayat NU mengajak seluruh elemen perempuan untuk mempererat persatuan.

Halal bil halal dan silaturahim Fatayat NU.
Foto: Dok Fatayat NU
Halal bil halal dan silaturahim Fatayat NU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Fatayat NU (PP Fatayat NU) menggelar Halal Bi Halal dan Silaturahmi Nasional.  Pada momen tersebut, Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini mengajak seluruh elemen perempuan untuk mempererat persatuan dan move on dari segala bentuk perselisihan.

Ketua PP Fatayat NU tersebut mengajak seluruh kader Fatayat NU dan juga perempuan Indonesia untuk melupakan segala perbedaan politik yang terjadi saat Pilpres kemarin untuk bersama-sama kembali fokus membangun Bangsa melalui isu-isu perempuan dan anak.

Acara yang diselenggarakan pada 25 Juni 2019 di masjid sunda kelapa tersebut dibuka dengan Shalat Zuhur berjamaah yang diikuti oleh seluruh kader Fatayat dan peserta lainnya yang beragama Islam.

“Perempuan sangat rentan menjadi korban konflik, tetapi perempuan juga yang selalu terdepan menginisiasi penyelesaian konflik”, tambah Anggia dalam sambutannya.

Tidak hanya dari unsur perempuan, halal bi halal tersebut juga dihadiri oleh ketua umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj, perwakilan duta besar dari beberapa negara: Amerika, Australia, Inggris, Iran, Jepang, Saudi Arabia, dan Taiwan, beberapa kementrian dan mitra kerja Fatayat NU lainnya. Dalam sambutannya ketua umum PBNU mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PP Fatayat NU untuk merajut kembali tali silaturahmi antar anak Bangsa yan tentu akan memberika kontribusi positif untuk pembangunan bangsa.

Dalam acara yang berlangsung meriah tersebut tidak hanya menghadirkan KH. Said Aqil Siradj, tetapi juga penceramah kondang Gus Muwafik dari Jogjakarta. Dalam sambutannya Gus Muwafik tidak hanya menjelaskan makna tradisi halal bil halal dalam khasanah Islam Nusantara, tetapi juga menegaskan bagaimana peran perempuan dalam membangun Bangsa yang juga dianjurkan oleh agama.

Hal tersebut senada dengan tema halal bi halal “Hidmat Perempuan untuk Bangsa“ dan harapan Anggia Ermarini dari acara tersebut dalam sambutan penutupnya, bahwa momen halal bil halal bagi Fatayat NU tidak hanya sekedar momen saling memaafkan, dan mengakhiri segala bentuk perselisihan perbedaan, tetapi lebih dari itu, momen halal bil halal adalah momen untuk berkumpul, berkolaborasi, dan bekerjasama antar stakeholders dalam meningkatkan peran membangun Bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement