REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat digital pada Ramadhan 1440 Hijriah cukup kencang digaungkan sejumlah lembaga amil zakat di Indonesia, dengan sasaran mengajak generasi milenial untuk berdonasi dari usia sedini mungkin. Salah seorang generasi milenial yang juga seorang musisi, Vimast, mengungkapkan pandangannya soal zakat digital yang masih rasa perlu untuk digencarkan.
Vimast melihat generasi milenial ini jika memiliki uang lebih, akan lebih berpikir untuk travelling ketimbang untuk berdonasi. Karena ia sendiri pun masih merasakan pikiran tersebut. “Jadi kalau ada anak muda yang mau berzakat, harus diterima Dompet Dhuafa berapapun jumlahnya,” kata dia dalam acara Halal Bihalal Dompet Dhuafa di Bakso Boedjangan, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
Dompet Dhuafa, bagi dia, sudah menjadi trademark lembaga filantropi yang artinya sudah mendapat kepercayaan cukup besar di masyarakat Indonesia. Masyarakat yang sudah memiliki pendapatan matang setiap bulannya, pasti akan memilih Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi untuk mendonasikan harta mereka.
“Dompet Dhuafa perlu menyosialisasikan kepada generasi milenial, karena nanti kan generasi sekarang akan mulai digantikan. Meskipun untuk saat ini daya beli mereka masih rendah, tapi mereka suatu saat akan matang dan akan miliki kekayaan sendiri. Dompet Dhuafa harus lebih gencar lagi, masuknya harus pelan-pelan,” ungkap Vimast memberikan sejumlah saran.
Direktur Mobilisasi Zakat Infak Sedekah (ZIS) Ramadhan 1440 H Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi, mengungkapkan target zakat digital pada Ramadhan 1440 H ini adalah Rp 2 miliar. Namun ternyata antusias masyarakat cukup besar, hingga donasi zakat digital mencapai Rp 5,2 miliar.
“Itu juga termasuk kerja sama dengan platform lain. Nah, pukul 05.00 WIB di hari Idul Fitri, kita masih sempat mendistribusikan. Kita kerja sama dengan lembaga dan mereka sudah memilih penerima manfaat yang memang layak. Kita distribusikan sebelum solat ied berlangsung,” kata Yuli dalam acara yang sama.
Beberapa wilayah yang didistribusikan, dikatakan CEO Bawaberkah Dera Perdhana Sophian, adalah wilayah Jabodetabek, Cibinong, Citereup, dan Jakarta Barat. Untuk dari wilayah itu saja mencapai 3.500 penerima manfaat. Ditambah lagi juga didistribusikan di wilayah lainnya di Indonesia.
“Sebelum pukul 04.00 WIB, mereka menerima voucer, kemudian setelah shalat Id, mereka bisa tukar di warung terdekat. Jadi kami terima report dari warung-warung tersebut,” ujar Dera.