REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE UTARA -- Setelah beberapa pekan berlalu, banjir mulai surut, kini perlahan masyarakat korban banjir besar Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, mulai kembali beraktivitas. Termasuk di dalamnya kegiatan pendidikan di sekolah, tepatnya murid-murid SMAN 1 Asera.
"Alhamdulillah mulai hari ini, Kamis (20/6), Laznas BMH bersama SAR Hidayatullah dan Pos Dai masuk ke program trauma healing. Untuk tahap awal dilakukan bersama murid-murid SMAN 1 Asera, yang diisi oleh Koordinator Lapangan Relawan Tahap III, Ahmad Bashori," terang Dai Tangguh BMH, Ustaz Sulaiman Muadz melalui rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, sekolah yang berada di Kelurahan Wanggudu itu akhirnya berubah semarak. Hal ini selain kegiatan berlangsung sehari, murid-murid juga perlahan mulai bisa tersenyum bahkan tertawa.
"Saya sangat senang dan banyak terhibur mengikuti kegiatan ini serta hikmah materi yang bermnfaat bagi kehidupan saya. Sebagai seorang muslim dan saya yakin teman-teman saya ikut merasakan apa yang saya rasakan berupa kepedihan dan kepiluan. Tetapi hari ini, terlihat wajah-wajah mereka penuh dengan keceriaan saat dan setelah mengikuti kegiatan ini," ungkap murid Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Asera, Nanda Eka Putri.
Suasana trauma healing hari pertama di SMAN 1 Asera, Konawe Utara.
Sementara itu, murid lainnya, menyampaikan bahwa pasca banjir banyak anak-anak yang kehilangan perlengkapan belajar. "Kami sangat berharap dukungan semua pihak, agar dapat membantu kelanjutan sekolah kami. Karena kami saat ini sangat membutuhkan peralatan belajar seperti, seragam, pakaian, tas, sepatu, dan buku tulis," sambung Ahmad Rinaldi
Kegiatan yang diikuti 200 murid dan berlangsung selama tiga hari (20-22 Juni 2019) itu mendapat apresiasi dari pihak sekolah.
"Kepala sekolah dan dewan guru sangat mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan mereka berharap ada pembinaan berkelanjutan bagi murid-murid di sekolah ini," ujar Sulaiman Muadz.