Kamis 13 Jun 2019 11:11 WIB

Saudah Binti Zam'ah, Ummul Mukminin yang Penyabar

Rasulullah SAW menaruh perhatian yang sangat istimewa terhadapnya.

Gurun pasir (ilustrasi)
Foto: tangkapan layar Reuters/David Rouge
Gurun pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saudah binti Zam'ah bin Qais bin Abdi Syams merupakan deretan sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan wanita yang imannya kuat. Demi mempertahankan imannya, Saudah rela berhijrah dari kampung halamannya dan akhirnya diperistri oleh Rasulullah SAW.

Bersama delapan teman dari golongan Bani Amir, Saudah meninggalkan harta untuk hijrah ke Habasyah.

Setelah berada di tempat hijrah di daerah Habsyi, penderitaan dan tantangan tak jua reda. Saudah mendapatkan cacian, siksaan, dan intimidasi karena menolak ajakan kesyirikan dari warga pribumi.

Karena intimidasi itulah, Saudah kehilangan beberapa teman dan juga suaminya. Berada di negeri asing dan mendapatkan tekanan jelas membuat batin Saudah terluka. Namun, Saudah adalah sosok yang sangat tegar.

Melihat hal itu, Rasulullah SAW menaruh perhatian yang sangat istimewa terhadapnya. Oleh karena itu, tiada henti-hentinya Khaulah binti Hakim as-Salimah menawarkan Saudah untuk beliau SAW hingga akhirnya beliau menerima Saudah.

Rasulullah SAW mendampingi Saudah dan membantunya menghadapi kerasnya hidup. Apalagi, kala itu, umur Saudah telah mendekati usia senja, sehingga membutuhkan seseorang yang dapat menjaga dan mendampinginya. 

Setelah ditinggal Khadijah wafat, tidak ada seorang sahabat pun yang berani mengajukan masukan agar Rasulullah menikah lagi. 

Khadijah telah mengimani Rasulullah SAW di saat manusia mengufurinya dan menyerahkan seluruh hartanya di saat orang lain menahan bantuan terhadapnya dan bersamanya pula Allah SWT mengaruniakan kepada Rasulullah SAW putra-putri yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement