Rabu 05 Jun 2019 07:34 WIB

Tradisi Unik Shalat Idul Fitri di Langgar Agung

Langgar Agung merupakan tempat shalat sultan dan keluarga Keraton Cirebon.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nidia Zuraya
Suasana shalat Idul Fitri di halaman Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon yang dibangun pada abad ke-15, Rabu (5/6).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Suasana shalat Idul Fitri di halaman Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon yang dibangun pada abad ke-15, Rabu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gema takbir berkumandang dari dalam Langgar Agung berusia 500 tahun, sayup-sayup suara takbir terdengar dari kejauhan. Masyarakat berangsur-angsur mendatangi Langgar Agung sejak pagi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

Ribuan masyarakat sudah memenuhi halaman Langgar Agung di Keraton Kasepuhan Cirebon pada jam 06.00 WIB. Langgar Agung merupakan tempat shalat sultan dan keluarga keraton.

Baca Juga

Langgar tersebut dibangun pada abad ke-15. Secara tradisi, Langgar Agung digunakan untuk shalat Idul Fitri dan Idul Adha serta asakralan setiap upacara Panjang Jimat pada tanggal 12 Mulud.

Sambil melantunkan takbir, orang-orang menggelar sajadah dan tikar di halaman Langgar Agung. Anak-anak, remaja dan orang tua dengan khusu melantunkan takbir di atas sajadah yang mereka gelar pada tanah berumput di depan Langgar Agung. Mereka bersiap mengikuti shalat Idul Fitri berjamaah bersama sultan di halaman masjid yang dibangun pada abad ke-15 itu.

Usai melaksanakan shalat Idul Fitri pada jam 06.25 WIB. Jamaah mendengarkan khutbah yang menggunakan Bahasa Arab. Khutbah berbahasa Arab tersebut adalah tradisi sejak zaman Sunan Gunung Jati bergelar Syekh Syarif Hidayatullah. Sampai saat ini tradisi tersebut masih dilaksanakan.

Setelah mendengarkan khutbah jamaah mulai meninggalkan Langgar Agung. Mereka kembali ke rumah masing-masing, tapi ada juga yang langsung mengikuti shalat Idul Fitri kedua di Masjid Agung Sang Cipta Rasa bersama sultan.

Setelah melaksanakan shalat Idul Fitri di Langgar Agung, sultan bersama rombongan melaksanakan shalat Idul Fitri lagi di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Tapi khutbah di Masjid Agung menggunakan Bahasa Indonesia. Sehingga bisa dimengerti oleh masyarakat umum pesan khutbahnya.

Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat mengatakan, pada shalat Idul Fitri tahun ini alhamdulillah lebih banyak jamaahnya.

Mungkin sudah banyak masyarakat yang tahu ada shalat Idul Fitri di Langgar Agung di dalam kompleks Keraton Kasepuhan. Sebab biasanya masyarakat lebih banyak yang ikut shalat Idul Fitri di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

"Tadi saya lihat jamaahnya lebih banyak dari tahun kemarin, sampai membludak," kata Sultan PRA Arief kepada Republika di Langgar Agung usai melaksanakan shalat Idul Fitri, Rabu (5/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement