Sabtu 01 Jun 2019 15:35 WIB

PBNU Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Ibu Ani

Ibu Ani mengembuskan nafas terakhir di National University Hospital (NUH)

(file foto) Ibu Negara Ani Yudhoyono saat jeda pengambilan gambar wawancara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
(file foto) Ibu Negara Ani Yudhoyono saat jeda pengambilan gambar wawancara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2010).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan turut berbelasungkawa atas wafatnya Ibu Negara RI 2004-2014 Ani Yudhoyono.

"Atas nama seluruh warga Nahdlatul Ulama saya mengucapkan innalillahi wa innailaihi rojiun atas wafatnya Ibu Ani Yudhoyono," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Sabtu (1/6).

Menurut Kiai Said Aqil, Ibu Ani telah secara sabar dan tabah menghadapi penyakit yang dideritanya dalam waktu yang cukup lama. "Semoga Allah menerima amal saleh Ibu Ani, mengampuni khilafnya, dan menempatkan arwahnya di surga yang penuh nikmat dan rahmat-Nya," kata Said Aqil.

Ibu Ani mengembuskan nafas terakhir di National University Hospital (NUH), Singapura pada Sabtu pukul 11.30 waktu setempat. Ibu Ani yang lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952 dengan nama Kristiani Herawati merupakan istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement