Kamis 30 May 2019 21:00 WIB

ACT-Hayrat Turki Gelar Buka Bersama Penyintas Gempa Lombok

ACT dan Hayrat Turki telah membagikan sebanyak 2.000 paket makanan berbuka.

Seorang perempuan korban gempa berada dekat tenda yang dibangun diatas bekas rumahnya yang roboh akibat gempa di Desa Dopang, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Selasa (26/3/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang perempuan korban gempa berada dekat tenda yang dibangun diatas bekas rumahnya yang roboh akibat gempa di Desa Dopang, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Selasa (26/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga nirlaba yang berpusat di Indonesia, Aksi Cepat Tanggap berkolaborasi dengan Hayrat salah satu lembaga kemanusiaan dari Turki mengadakan iftar (berbuka puasa) bersama penyintas gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Cabang ACT NTB Lalu Muhammad Alfian, mengatakan iftar bersama penyintas gempa sudah menjadi niat kuat Hayrat Turki bersama ACT dalam mengisi Ramadhan 1440 Hijriah. Kegiatan iftar bersama yang digelar ACT NTB dan Hayrat Turki sudah berlangsung sebanyak empat kali selama Ramadan 1440 Hijriah.

"Terakhir, kegiatan ditujukan untuk para penghuni ''Integrated Community Shelter'' (ICS) Gangga di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Senin (26/5). Sebanyak 500 paket makanan siap santap dibagikan," katanya.

Selama menjalin kolaborasi, kata dia, terhitung ACT dan Hayrat Turki telah membagikan sebanyak 2.000 paket makanan siap santap untuk berbuka puasa. Alfian menambahkan pihaknya membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang ingin berkolaborasi dalam program Ramadhan 1440 Hijriah.

Dengan mengusung tema "Marhaban Yaa Dermawan, ACT NTB mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu menyediakan pangan iftar dan juga memenuhi kebutuhan barang pokok para penyintas gempa.

"Mari sama-sama kita meringankan beban mereka yang membutuhkan. Insyaallah, Allah juga akan meringankan urusan kita. Sebab, tiada lelah yang berlandaskan lillah akan menjadi sia-sia," kata Alfian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement