REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW bersabda, "Berpuasalah engkau, niscaya sehat!" Sabda tersebut beliau ucapkan lebih dari 14 abad silam.
Dunia kedokteran kemudian membuktikan, puasa secara mental bisa menajamkan fungsi inderawi dan mengendorkan tekanan jiwa serta melatih orang menahan amarah.
Selain itu, puasa sekaligus juga secara fisik dapat menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
Dr Allan Cott dalam bukunya, Why Fast, mengakui manfaat puasa. Bahkan, rekannya dari Moskow Dr Yuri Nikolayev menulis, puasa membuat seseorang tetap awet muda secara fisik dan mental.
Tak heran bila seorang dokter di Mesir--seperti dikutip Jurnal Kedokteran Bulanan Tabibuka al-Khas (Edisi Kairo)--menyalin sebuah penelitian, orang yang berpuasa lebih panjang usianya ketimbang orang yang tak berpuasa. Itu pula yang diingatkan Allah dalam surah al-Baqarah ayat 184. Artinya, "Dan melakukan puasa lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui."
Puasa dalam perspektif sosial juga mendidik manusia untuk memiliki rasa kepedulian. Dengan rasa lapar yang ditahannya, orang yang berpuasa dapat merasakan kelaparan yang diderita orang lain, khususnya kaum dhuafa, hingga mendorongnya mau meringankan beban orang lain.
Kepedulian sosial orang yang ikhlas berpuasa biasanya terwujud dalam perilaku mereka sehari-hari. Solidaritas sosialnya tinggi, misalnya untuk berbagi pertolongan dan bantuan, baik berupa nasihat maupun finansial untuk meringankan beban dhuafa. Etos itu tentu saja sesuai anjuran Alquran, dalam surat 3: 133-134.
Firman itu memerintahkan manusia agar senantiasa mendermakan sebagian harta, menahan marah, suka memberi maaf, dan segera bertaubat bila berbuat dosa. Maka jelas dalam puasa orang tak cuma melatih diri berdisiplin jasmaniah, tetapi juga sekaligus berdisiplin rohaniah.
Walhasil, bulan Ramadhan pada hakikatnya merupakan pesantren periodik bagi kaum beriman untuk mendidik dan melatih diri menuju manusia sehat batiniah dan jasmaniah secara paripurna.
Momentum bulan ini ibarat four in one. Dalam Ramadhan, terakumulasi empat Rukun Islam: syahadat, salat, puasa, dan zakat. Keempatnya saling terkait serta terinteraksi untuk mengkristalisasi kesuksesan yang utuh: menjadi manusia takwa.