REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan pembakaran pada akhir pekan lalu terhadap satu masjid di Negara Bagian Connecticut, AS, telah mengakibatkan kerusakan besar.
Atase Urusan Agama di Konsulat Jenderal Turki di New York mengatakan penyelidikan sedang dilakukan mengenai penyebab kebakaran di Masjid Diyanet di Kota New Haven.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 Ahad waktu setempat. Hadiah sebesar 2.500 dolar AS telah ditawarkan buat pemberi keterangan yang akan menghasilkan penangkapan atau pengakuan para pelaku.
Dari informasi yang dihimpun, kebakaran berawal di pintu masuk masjid dan mencapai lantai tiga melalui sisi luar bagunan, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu. Peristiwa tersebut membuat sedih masyarakat Turki di Amerika Serikat, terutama di New Haven.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebut kebakaran tersebut perbuatan keji . Ia mengatakan para pelakunya mesti ditemukan dan dihukum secepatnya.
"Pembakaran di Masjid Diyanet di #NewHaven selama Ramadhan adalah contoh lain meningkatnya #Islamfobia di dunia. Tak-adanya korban jiwa adalah satu-satunya yang melegakan hati kami," kata Cavusoglu.
Menteri tersebut juga menyerukan pendirian yang bersama melawan Islamfobia dan rasisme.
Juru Bicara Partai Pembangunan dan Keadilan (AK), yang memerintah di Turki, Omer Celik juga bereaksi terhadap serangan itu di dalam cuitan pada Selasa (14/5), dan mengatakan kebencian tak memiliki perbatasan. Celik mengatakan ideologi kebencian saat ini ditujukan ke masjid, tapi secara bertahap akan menyebar ke semua tempat.
"Mereka yang memperlakukan Islam sebagai musuh, meracuni semua nilai kemanusiaan," ia menegaskan,