Senin 13 May 2019 16:45 WIB

Rumah Zakat Targetkan Himpun Dana ZIS Rp 150 Miliar

Untuk mencapai Rumah Zakat berupaya mempermudah layanan donasi bagi masyarakat.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi
Foto: Republika/Gunadi Priyogo Mulyo
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat menargetkan dapat menghimpun dana Zakat Infak Sedekah (ZIS) sebanyak Rp 150 miliar pada Ramadhan tahun ini. Demi mencapai target, sejumlah cara pun dilakukan.

CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyebutkan, di antaranya melalui peningkatan kemudahan layanan donasi bagi masyarakat. "Jadi kita kerja sama dengan toko-toko online lalu dengan mall-mall, membuka booth di sana, sehingga masyarakat bisa lebih mudah berbelanja sambil berdonasi," jelasnya kepada Republika.co.id, Senin, (13/5).

Baca Juga

Rumah Zakat, kata dia, juga menyediakan platform digital yakni sharinghappiness.org. Dengan begitu masyarakat bisa berdonasi sekaligus melihat laporannya kapan pun di mana pun.

"Kita juga sudah meluncurkan chatbot Rania yang bisa melayani 24 jam," kata Nur Efendi. Ia menambahkan, kampanye Ramadhan Rumah Zakat yakni 'Berdaya Hidupkan Ramadhan di Desa' juga terus digencarkan supaya kesadaran serta semangat berdonasi masyarakat semakin tumbuh.

Lembaga Amil Zakat (LAZ) tersebut pun memiliki sejumlah program pada bulan puasa kali ini. Meliputi menghidupkan Ramadhan di 1.440 desa, berbagi buka puasa bersama, kado lebaran untuk yatim dan prasejahtera, syiar Alquran, Ramadhan bebas utang, serta janda berdaya.

"Program janda berdaya misalnya, kita memberikan bantuan modal dana berdaya ke para janda yang masih produktif dan memiliki tanggungan pendidikan. Lalu Ramadhan bebas utang, kita melunasi utang para penerima manfaat yang membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tapi bukan utang yang konsumtif," jelasnya.

Nur Efendi berharap, selama Ramadhan 1440 Hijriah, Rumah Zakat dapat menyalurkan bantuan ke 300 ribu penerima manfaatnya. Sebelumnya pada Ramadhan tahun lalu, penerima manfaatnya mencapai Rp 150 ribu.

"Jadi target penerima manfaatnya naik 50 persen dibandingkan tahun lalu. Agar tercapai, salah satunya lewat mengintervensi keberdayaan di desa-desa," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement