Senin 13 May 2019 15:00 WIB

Masjid Sitt Hadaq Warisan Arsitektur Mamluk

Sayangnya, mihrab desain asli Masjid Sitt Hadaq sudah rusak dan hilang

Masjid Sitt Hadaq
Foto: masjidannuur.com
Masjid Sitt Hadaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Dari luar, dekorasi yang menyelimuti Masjid Sitt Hadaq terlihat sederhana dan sangat tipikal dengan dekorasi zaman Dinasti Mamluk pada umumnya. Masjid itu memiliki dua sisi bagian depan, yaitu yang menghadap bagian barat daya dan barat laut.

Kedua sisi itu tidak memiliki panjang yang sama, tetapi memiliki elemen vertikal dan horizontal yang sama. Di kedua muka masjid itu juga dituliskan prasasti memanjang dalam bahasa Mamluk. Prasasti itu dimulai dari sudut paling timur memanjang ke sudut paling barat.

Baca Juga

Secara vertikal, tembok di sisi barat daya dan barat laut sama-sama memiliki bay (jarak di antara dua pilar. Dalam konstruksi masjid ini, pilar tersebut menempel dengan tembok). Pada bagian barat daya terdapat enam bay dan di barat laut terdapat satu bay.

Setiap bay mengandung dua elemen utama. Pertama, yang berada di atas prasasti, yaitu panel-panel membentuk semacam stalaktit, dan elemen kedua yang berada di bawah prasasti adalah jendela-jendela. Di bagian dalam masjid terdapat halaman yang dikelilingi oleh tembok dengan tiga lengkungan. Bagian atas lengkungan dapat terlihat tiga baris ceruk yang berbentuk mirip stalaktit.

Sayangnya, desain asli pada bagian mihrab Masjid Sitt Hadaq sudah rusak dan hilang. Hanya bagian atas dari mihrab yang masih tersisa. Dekorasi yang menunjukkan ciri original dari desain mihrab itu terdiri atas empat bagian. Pertama, bingkai terluar yang berbentuk bujur sangkar berwarna merah dan hitam saling tersusun dengan bagian yang berwarna putih.

Kedua adalah gerbang yang terletak di antara gerbang terluar dengan dua bagian melengkung yang lain. Gerbang tersebut dipenuhi dengan warna-warna geometris berbentuk bintang bersudut 12 berwarna merah dan bintang bertangan empat berwarna turquoise.

Ketiga adalah dua bagian melengkung yang membentuk cekungan. Dekorasi warna yang digunakan adalah hitam dan putih yang berselang-seling. Keempat adalah bagian terdalam dari mihrab. Bagian inilah yang paling banyak mengalami kerusakan. Dahulu bagian ini dihiasi dengan mozaik kaca berwarna hijau, hitam, dan merah.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement