REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA— Pemerintah Kota Palangka Raya menilai Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama di kota setempat
"Ramadhan merupakan bulan yang suci bagi umat Islam sehingga merupakan momentum yang sangat tepat dalam meningkatkan toleransi antarumat beragama," kata Wakil Wali Kota (Wawako) Palangka Raya, Umi Mastikah di Palangka Raya, Jumat (10/5).
Wakil wali kota wanita pertama di Palangka Raya itu mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama membentengi diri dari upaya pihak tak bertanggung jawab yang menyebar berbagai isu untuk keuntungan pribadi dan kelompok.
Dia mengajak warga "Kota Cantik" Palangka Raya, terus bergandengan tangan untuk kebersamaan, kerukunan, kekeluargaan dalam keberanekaragaman.
Pernyataan itu diungkapkan Umi usai membuka acara Pekan Tilawatil Quran (PTQ) yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang harus didukung dan ini semua. Apalagi pemenang akan dilombakan di tingkat nasional," katanya.
Kemudian, lanjut dia, selain semangat menyambut Ramadhan acara PTQ itu juga sebagai bentuk syiar Islam dan penguatan keimanan serta kualitas beragama.
Menurut Umi, acara tersebut juga penting serta harus mendapat perhatian semua pihak karena mampu meningkatkan kualitas manusia terutama di kalangan umat Islam.
"Karena semakin kuat keimanan seseorang maka orang tersebut akan semakin bisa memahami dan menjalankan nilai-nilai keberagaman, toleransi dan kebersamaan di tengah perbedaan yang ada," kata Umi.
Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya, Baihaqi, juga mengajak seluruh warga tidak terseret dalam sekat segmentasi mayoritas dan minoritas. Pandangan itu harus disingkirkan demi kemajuan daerah dan bangsa.
"Oleh karena itu kami imbau semua masyarakat menjaga kebersamaan antarumat beragama dan keragaman. Kita pada dasarnya bersaudara dan semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan merupakan kodrat dan Islam sangat menghormati perbedaan," kata Baihaqi.