Jumat 10 May 2019 09:00 WIB

Kiprah Umat Islam di Bidang Pertanian

Umat Islam sudah menerapkan sistem pertanian terpadu dengan irigasi komprehensif

Pertanian
Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak abad kesembilan, pusat-pusat ekonomi dan organisasi masyarakat Muslim sudah menerapkan sistem pertanian yang sangat baik. Misalnya, sistem pertanian di kota-kota besar Islam di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol. Di sana, sistem pertanian telah dilengkapi dengan irigasi yang komprehensif.

Sistem ini juga didukung oleh pengetahuan yang baik mengenai metode pertanian. Selain menanami kebun mereka dengan sayur-mayur dan buah-buahan, kaum Muslim pada masa itu juga membiakkan kuda serta domba. Mereka sudah memiliki pengetahuan tentang cara menangkis serangan hama tanpa pestisida, juga cara memupuk tanaman yang baik.

Mereka sangat ahli dalam melakukan okulasi untuk meningkatkan mutu tanaman. Mereka pun piawai mencangkok tanaman untuk menghasilkan varietas baru. Beragam jenis sayuran dan bunga-bungaan mereka tanam saat itu. Ada jeruk, tebu, kapas, bakung, persik, plum, tulip, mawar, melati, dan tanaman lainnya.

Sejarawan asal Amerika Serikat, Will Durant, mempunyai catatan tersendiri tentang kiprah umat Islam di bidang pertanian. Mereka menanam ratusan jenis padi-padian, sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, dan berbagai jenis bunga. Pohon jeruk dibawa dari India ke Arab sebelum abad ke-10. Ada jeruk, tebu, sutra, kapas, bakung, persik, plum, tulip, mawar, melati, dan tanaman lainnya.

Lalu, lanjutnya, orang-orang Arab memperkenalkan tanam-tanaman itu ke Suriah, Turki, Palestina, Mesir, dan Spanyol. Pengolahan gula tebu dan penyulingan gula juga disebarkan oleh orang-orang Arab dari India melalui Timur Tengah, dan dibawa oleh pasukan perang Salib ke negara-negara mereka di Eropa.

Kapas juga pertama kali ditanam oleh orang-orang Arab. Mereka menanamnya di atas tanah yang gersang dengan merancang irigasi. Saat itu, di sepanjang Sungai Tigris terdapat 200 desa yang memiliki sistem pertanian maju.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement