Rabu 08 May 2019 17:36 WIB

Global Zakat ACT Kirim 79 Dai ke Pelosok Indonesia

Pengiriman dai bertujuan membangun masyarakat melalui dakwah di pelosok negeri.

Global Zakat ACT melepaskan 79 dai yang menjadi bagian Program Dai Nusantara.
Foto: ACT
Global Zakat ACT melepaskan 79 dai yang menjadi bagian Program Dai Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Zakat Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Perguruan Tinggi Al Nuaimy melepas 79 orang mahasiswanya untuk berdakwah ke pelosok-pelosok yang tersebar di 24 provinsi Indonesia. Program Dai Nusantara yang diinisiasi oleh Global Zakat ACT bertujuan untuk membangun masyarakat melalui dakwah di pelosok negeri.

Selama satu tahun, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengajarkan hal tentang agama, tetapi juga meningkatkan taraf hidup di masyarakat. “Ambil contoh dari program sebelumnya, ada dai kami yang ada di Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Desa Brang Kolong. Dai kami di sana membangun pesantren, juga sekalian memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat yang ada di sana,” ujar Direktur Mahad Ali An Nuaimy Ustaz Itang Rusmana, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Para mahasiswa juga akan dibekali beberapa materi khusus untuk menjalankan program Dai Nusantara Global Zakat ACT. Sebelum keberangkatan, mereka juga akan dibekali dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal, social mapping, memahami potensi konflik yang ada di masyarakat, mencatat tokoh-tokoh penting di masyarakat, dan kemampuan mengidentifikasi masalah yang penting di masyarakat.

Vice President ACT Ibnu Hajar menjelaskan, program ini merupakan jawaban dari beragam permasalahan di tepian-tepian negeri. Oleh karena itu, program ini juga akan difokuskan pada usaha pengembangan masyarakat selain pada pendidikan agama.

“Kita ingin para dai ini bukan hanya mengajarkan tentang Islam, tetapi juga bersahabat dengan masyarakat, memahami permasalahannya, menemukan dan mengelola potensi-potensi hebatnya, lalu mendampingi masyarakat menyiapkan program-program terbaik untuk menuju masyarakat mandiri,” kata Ibnu.

Simbolisme pelepasan program ini dilakukan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Indonesia Hidayat Nur Wahid. Hidayat juga menyambut positif tujuan dari program ini.

“Begitulah seharusnya memang umat Islam Indonesia menghadirkan kerja sama yang sangat baik. Masing-masing menyiapkan sumber daya manusia yang terbaik dan kondisi yang terbaik, untuk menghadirkan kerja sama yang terbaik. Karenanya, saya sangat menyambut baik kerja sama antara Mahad Aly An Nuaimy dan Global Zakat ACT ini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement