Sabtu 04 May 2019 11:11 WIB

Ummu Mahjan Penjaga Setia Masjid Nabawi

Setiap hari Ummu Mahjan selalu membersihkan dan merawat Masjid Nabawi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Masjid Nabawi
Foto: Arab News
Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada amal yang sia-sia dalam Islam. Sekecil apa pun kebajikan yang dilakukan manusia, Allah tetap akan memberikan balasan yang sesuai. Hal itu sesuai firman Allah da lam surah al-Zalzalah ayat 7 dan 8, "Maka, barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar za rah, niscaya dia akan melihat (ba lasan)-nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya."

Rasulullah SAW pun tak pernah meremehkan amal baik serta kontribusi seorang Muslim terhadap Islam meski secuil. Beliau bahkan sangat menghomati petugas kebersihan masjid walau ter ka dang pekerjaan tersebut di pan dang sebelah mata oleh orang lain. Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW sangat menghormati Ummu Mahjan. Ia bukanlah shahabiyah yang turut terjun ke medan perang maupun penghafal Alquran dan hadis. Dia ha nya penjaga kebersihan masjid.

Ummu Mahjan merupakan wanita yang sudah lanjut usia, lemah, dan tidak memiliki harta. Dia paham kalau setiap Muslim berkewajiban ikut menegakkan agama Allah SWT. Tapi, dengan kondisi fisiknya, ia sadar tak mungkin ikut berjihad melawan musuh-musuh Allah.

Untuk tetap dapat berkontribusi dalam perjuangan Islam, Ummu Mahjan memilih menjadi petugas kebersihan masjid. Kala itu, masjid tak sekadar tempat ibadah, tapi juga pusat pemerintah serta peradaban. Keberadaan masjid berperan penting dalam dakwah Islam. Para tokoh dan ulama selalu berkumpul di sana, baik untuk diskusi ilmu maupun membahas strategi perang.

Setiap hari, perempuan yang tinggal di Madinah itu membersihkan sekaligus merawat Masjid Nabawi agar selalu bersih dan kokoh, sehingga layak digunakan. Ia menyapu dedaunan serta ko tor an lainnya, kemudian dibuang ke tempat sampah.

Tanpa mengeluh, Ummu Mahjan melakukan semua aktivitas dengan ikhlas juga istiqamah. Walau sederhana, amalannya berarti bagi banyak orang. Ummu Mah jan menekuni pekerjaan ter sebut sampai akhir hayatnya. Para sahabat lalu menshalatkan sekaligus menguburkan jenazahnya di Baqi'ul Gharqad.

Para sahabat tak memberitahukan soal kematian Ummu Mahjan ke Rasulullah SAW. Pada waktu itu, Sang Nabi sedang tidur. Mereka tak ingin membangunkannya.

Rasul kemudian menegur para sahabat karena tak diberitahu kalau Ummu Mahjan telah meninggal. Kejadian itu dikisahkan da lam sebuah hadis, "Ada seorang wanita berkulit hitam yang biasanya membersihkan masjid. Suatu ketika, Rasulullah merasa kehilangan wanita tersebut. Lalu, beliau bertanya kepada para sahabat yang kemudian menjawab: Ia telah wafat ya Rasulullah."

Mendengar jawaban itu, Nabi Muhammad berkata, "Mengapa kalian tidak beritahukan itu kepadaku?" Selanjutnya, Rasulullah meminta para sahabat menunjukan makam sang petugas kebersihan masjid tersebut.

Tanpa basa-basi, para sahabat langsung membawa Rasulullah ke kuburannya. Sesampainya di sana, Rasulullah langsung mendoakan Ummu Mahjan. Perempuan berkulit hitam tersebut memang mendapat perhatian spesial dari Rasulullah.

Seperti diketahui, doa Ra sulullah sudah pasti diijabah oleh Allah. Maka, didoakan olehnya merupakan keberkahan yang luar biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement