Jumat 26 Apr 2019 15:28 WIB

Forum Pengasuh Pesantren Minta Ulama Aktif Rekatkan Umat

Peran pengasuh pesantren rekatkan umat sangat vital.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Kirab Hari Santri Nasional. Penyambutan rombongan Hari Santri Nasional di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta, Sabtu (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kirab Hari Santri Nasional. Penyambutan rombongan Hari Santri Nasional di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta, Sabtu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Forum Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (FP2I) menyerukan seluruh pengasuh pesantren di seluruh Indonesia proaktif mempersatukan umat dan para tokoh pasca-pemungutan suara. 

Seruan disampaikan oleh peserta forum, Saiful Islam al-Payage, pada Halaqah Kebangsaan menyikapi situasi politik pasca-Pemilu 2019.

Baca Juga

"Kami juga memberi mandat kepada aparat keamanan untuk jangan ragu menindak tegas siapa pun yang mencoba mengganggu ketertiban keamanan," kata Saiful pada Halaqah yang digelar bersamaan dengan Hari Lahir Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta ke-34 di Kedoya, Kebon Jeruk, melalui keterangan tertulis, Jumat (26/4). 

Saiful melanjutkan, pihaknya meminta seluruh masyarakat mengakhiri perbedaan pandangan politik dan kembali bersatu demi keutuhan bangsa. Selain itu, masyarakat di mana pun diimbau tidak terprovokasi hasutan yang dapat memecah-belah umat.  

Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN), Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, turut hadir dalam agenda tersebut. Dia menyampaikan soal arti penting persatuan. Habib Luthfi juga berpesan agar umat tidak mudah dipecah-belah. 

"Jangan mudah dipengaruhi informasi yang tidak benar, dan jangan mau dipecah-belah," tutur Habib asal Pekalongan yang beberapa waktu lalu terpilih sebagai Ketua Forum Sufi Internasional itu.

Habib Luthfi pun meminta umat Islam untuk belajar kepada ulama dan tokoh terdahulu. Menurut dia, ulama dan tokoh terdahulu sudah berjuang dengan gigih mengorbankan jiwa dan raga demi keutuhan bangsa dan negara ini. 

Ulama terdahulu, papar Habib Luthfi, juga memahami batasan sehingga tidak merasa dirinya paling benar dan menganggap orang lain salah. Termasuk kepada kalangan yang berbeda keyakinan. "Tugas kita sekarang, mari sama-sama jaga dan rawat NKRI ini dengan meneladani ulama terdahulu," ucap dia.

Ada ratusan ulama pengasuh pesantren yang menandatangani seruan tersebut, bahkan totalnya hingga mencapai 140 orang. Ulama dan kiai yang hadir memandang kondisi saat ini perlu upaya serius supaya bisa kembali pada persatuan bangsa yang kokoh.

Mereka berpandangan, keadaan di waktu sebelum, saat dan setelah pemungutan suara Pemilu 2019 ini telah membuat masyarakat berada dalam ketegangan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement