REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Bisnis (Forbis) Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Bandung untuk pertama kalinya menggelar Bandung Santripreneur Fest (BSF) di Halaman Gedung Sate pada 26 sampai 28 April 2009. Menurut Ketua Forbis, Edy Supendy, BSF Bandung digelar dengan tujuan untuk syiar kesantrian dan entrepreneurship.
"Kami manargetkan pengunjung yang hadir bisa 5 sampai 10 ribu selama 3 hari ini. Selain santri, kami berharap masyarakat umum banyak yang hadir," ujar Edy kepada wartawan, Rabu (24/4).
Edy mengatakan, acara ini akan dihadiri oleh pondok pesantren alumni se Bandung Raya, dan beberapa dari anggota forum pesantren alumni ( FPA ). Bahkan, akan hadir pula Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal.
Eventnya sendiri, kata dia, terdiri dari dua program utama. Yakni, Expo Produk unggulan Santri dan Acara Entrepreneurship. Forbis, ingin memperlihatkan pada masyarakat kalau santri lulusan Gontor tak hanya bisa berkecimpung di dunia pendidikan saja. Tapi, menekuni berbagai profesi yang ada di masyarakat.
"Santri juga bisa berwirausaha ga hanya mengaji," katanya.
Menurut Penanggung Jawab Acara BSF, Jimmi Rahmat Hidayat, dalam acara tersebut akan digelar pemberian santunan. Karena, Forbis ingin mengetuk pintu langit dengan memberikan santunan kepada 1000 anak yatim.
BSF juga, kata dia, akan menggelar talkshow tentang tips seputar membangun perusahaan yang akan menghadirkan Owner Wardah sebagai perusahaan kosmetik yang sudah go internasional. Tema talkshow lainnya, akan mengangkat tentang serba-serbi profesi santri.
"Santri Gontor akan hadir untuk memberi semangat kalau santri bisa masuk ke berbagai lini kehidupan. Jadi, peluang kehidupan santri ga sempit tak hanya di pesantren tapi bisa bekerja di berbagai lembaga juga," katanya.
Alumni Gontor yang masuk ke komunitas Forbis, kata dia, ada 250 orang. Mereka, menekuni berbagi bidang usaha. Di antaranya, ada pengusaha kuliner, pengusaha batu alam, pengusaha fashion busana muslim, pengusaha travel seperti travel Dago wisata, dan lainnya.
"Kami akan membuka stand usaha anggota Forbis di acara BSF ini. Jumlah standnya, sekitar 50 stand," katanya.
Menurut Jimmi, dari semua alumni lulusan Gontor yang menjadi pengusaha sekitar 10 persen. Sisanya, kebanyakan menekuni dunia pendikan. Walaupun jumlahnya masih sedikit, tapi di antara mereka ada yang telah sukses mengekspor produknya ke Eropa. Salah satunya, pengusaha rotan.
"Kami akan mengandeng Hipmi Kota Bandung untuk mengisi di pesantren-pesantren menumbuhkan jiwa pesantren," katanya.