REPUBLIKA.CO.ID, BANGGAI KEPULAUAN - Pascabencana gempa yang mengguncang Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah pada Jumat (12/4) lalu, kondisi masyarakat sekitar yang terdampak kini sudah mulai tenang. hal itu diungkapkan Kusmayadi selaku Koordinator Tim Disaster Emergency Response(DER) - ACT.
“Kalau semalam itu masyarakat sempat mengungsi, naik ke perbukitan atau tempat-tempat tinggi. Sekarang mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kondisinya sudah mulai kondusif,” ujar Kusmayadi, Sabtu (13/4).
Kendati demikian, tim tetap menyiagakan bantuan apabila diperlukan. Menurut Kusmayadi, gempa susulan kembali terasa untuk beberapa kali walaupun tidak separah gempa sebelumnya.
“Kita bagi lima regu, satu sudah berangkat ke Luwuk. Sementara dua regu lagi kita minta stand by di Palu, dan dua lagi di Makassar. Ini karena sampai sekarang ada beberapa gempa susulan yang terasa. Tapi skalanya memang menurun,” ujar Kusmayadi.
Data dari tim DER-ACT menjelaskan, gempa merusak beberapa rumah serta fasilitas umum. Sampai saat ini tercatat gempa merusak beberapa bangunan di Desa Molores, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara. Tercatat satu musala di Desa Molores rata dengan tanah, dua rumah rusak berat, dan dua lainnya rusak ringan.
Hingga kini, dipastikan tidak ada data mengenai korban yang meninggal akibat gempa. Adapun satu korban yang tercatat meninggal, bukan akibat langsung dari gempa.
“Hanya satu orang meninggal, katanya karena panik ketika terjadi gempa. Kalau korban jiwa karena gempanya sendiri, tidak ada. Tapi kita belum tahu secara pasti, karena sampai sekarang belum ada data-data masuk lagi,” ucap Kusmayadi.
Ia menambahkan, hingga kini seluruh pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Banggai telah dipindahkan ke tenda darurat milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang ada di halaman depan rumah sakit tersebut untuk mengantisipasi gempa susulan.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat (12/4) pukul 18:40. Gempa yang berpusat di 85 kilometer Barat Daya Banggai Kepulauan dan berkedalaman 10 kilometer ini terasa hingga ke beberapa daerah di Sulawesi Tenggara, yakni Banggai Kepulauan, Luwuk, dan Morowali.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengingatkan adanya potensi tsunami dari gempa ini, namun sekitar pukul 19:47, peringatan akan potensi tsunami tersebut kemudian dinyatakan berakhir